HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu mensinyalir bahwa politisi PDIP Shanty Alda Nathalia telah melakukan suap terhadap bekas Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba.
“Ini yang disebutkan SA ini melalui MS ke AGK,” kata Asep beberapa waktu yang lalu.
Ia menjelaskan bahwa Shanty Alda merupakan direktur PT Smart Marsindo. Ia diduga memberikan uang suap kepada Abdul Gani melalui Muhaimin Syarif. Namun KPK perlu mendalami lagi detail peran dalam kasus ini.
“Nah MS ini sedang kita dalami apakah ini MS ini disuruh nyuap ke AGK. Ataukah MS ini seperti broker,” ujarnya.
Diketahui pula, bahwa saat ini Shanty Alda Nathalia merupakan anggota dewan di DPR RI dari Fraksi PDIP. Pada Pileg 2024 kemarin, ia mendapatkan 196.355 dari dapilnya di Jawa Tengah IX.
Sebelumnya, Shanty Alda sendiri telah diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, pada Jumat (1/3/2024) lalu. Shanty diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi Gubernur nonaktif Maluku Utara, Abdul Ghani Kasalbi (AGK).
Shanty Alda sempat mangkir dua kali dari panggilan Penyidik KPK, pada 29 Januari dan Selasa, 20 Februari 2024. Usai memenuhi panggilan penyidik, Shanty mengaku pemeriksaan berjalan lancar.
Diketahui, KPK saat ini sedang mengusut kasus dugaan suap, gratifikasi, dan TPPU mantan Gubernur Malut Abdul Ghani Kasuba. KPK juga sedang mengusut kasus dugaan suap kepada AGK dengan tersangka mantan Ketua DPD Gerindra Malut, Muhaimin Syarif.
Dalam pengembangan kasus ini, KPK menjerat Muhaimin Syarif sebagai tersangka suap perizinan dan proyek. Muhaimin Syarif diduga menyuap AGK sebesar Rp7 miliar untuk pengurusan izin dan proyek di lingkungan Pemprov Maluku Utara.
Suap itu diberikan Muhaimin Syarif secara langsung kepada Abdul Gani Kasuba, maupun melalui ajudan dan transfer ke rekening. Suap itu diberikan berkaitan dengan proyek di Dinas PUPR, pengurusan IUP, pengusulan penetapan WIUP ke Kementerian ESDM, dan lainnya.
