HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kabel pompa stasioner di wilayah Jakarta rawan disabotase. Bahkan kasus pencurian ini berdampak pada penanganan banjir di Jakarta.
Penjabat (Pj) Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Teguh Setyabudi geram melihat sabotase yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab dalam satu bulan terakhir.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) meningkatkan kewaspadaan terkait pencurian fasilitas pompa air oleh oknum tak bertanggung jawab.
Hingga kini, ia sedang mendalami motif pencurian dan perusakan pompa air tersebut karena kejadiannya di beberapa tempat dan hampir bersamaan.
“Hal ini (motifnya) sedang kita dalami, dan telah kita laporkan kepada Kepolisian, ternyata ada sabotase kabel pompa atau pencurian. Hal ini telah terjadi di beberapa tempat (kejadian pencurian atau perusakan pompa air),” ujar Teguh, seperti dikutip Holopis.com, Senin (11/11).
Menurut informasi jajaranya di lapangan pencurian tidak hanya sekali terjadi, contohnya pencurian kabel pompa pernah terjadi di Pompa Stasioner Kebayoran Lama pada tanggal 4 November lalu, tanggal 7 di underpass simpang Jamblang, lalu pada 8 november underpass Tomang, dan terakhir tanggal 9 di Pompa Stasioner Dukuh Atas.
Sebelum oknum tersebut melakukan aksinya, mereka juga merusak kabel CCTV, sehingga aktivitas tak terpuji ini tidak termonitor.
Menurutnya, hal ini bisa menjadi masalah bila terjadi hujan yang deras, lalu menyebabkan genangan, bahkan bisa berbahaya jika pompa air ini tidak berfungsi.
“Dampaknya pasti nanti akan luar biasa, tidak hanya kemacetan, mungkin ada kejadian tak terduga yang lain. Apalagi terjadi kejadiannya secara bersamaan. Jadi kami pastikan lagi situasinya dan kita tindaklanjuti,” jelasnya.
Teguh juga menambahkan pihaknya akan segera mengambil tindakan terkait permasalahan ini.
“Nanti Pak Sekda akan rapat untuk melakukan mitigasi dan mengambil berbagai langkah yang diperlukan agar kejadian ini tidak terulang. Minimal kita mengambil antisipasi,” ucapnya.
Teguh berharap ke depam tidak ada kasus sabotase yang sangat membahayakan warga Jakarta.
“Semoga setelah ini tidak ada lagi sabotase seperti ini,” pungkasnya.