HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) terus mendorong program desa ramah perempuan dan peduli anak.

Program ini dapat mengedukasi masyarakat untuk lebih peduli dengan kasus kekerasan perempuan dan anak. 

Menteri PPPA Republik Indonesia, Bintang Puspayoga mengatakan, bahwa di dalam dalam setiap kunjunganya ke desa-desa, ia selalu berdialog langsung dengan masyarakat mendengkar langsung aspirasi masyarakat, khususnya terkait permasalahan yang dihadapi perempuan dan anak-anak di desa tersebut.

“Dalam dialog-dialog saya dengan warga, kami ingin memastikan bahwa setiap perempuan dan anak di desa-desa mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, tanpa terkecuali,” kata Bintang yang dikutip Holopis.com, Jumat (11/10).

Hal ini menurutnya sangat penting dalam rangka untuk memastikan hak akses pelayanan negara tercapai sampai ke sektor paling kecil, yakni pedesaan.

“Ini penting karena akses yang setara merupakan kunci utama dalam membangun masa depan yang lebih bai. Setiap perempuan berhak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya, baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan keterampilan,” ujarnya.

“Begitu pula dengan anak-anak, mereka harus dilindungi dan diberikan fasilitas pendidikan serta layanan kesehatan yang memadai agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal,” sambungnya.

Kemudian, Bintang juga menyampaikan bahwa beberapa program yang telah dirancang oleh Kementerian PPPA untuk membantu memperbaiki kondisi sosial-ekonomi perempuan dan anak. Program-program yang disampaikan antara lain mencakup peningkatan akses layanan kesehatan, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi untuk perempuan.

“Program DRPPA tidak hanya fokus pada aspek perlindungan anak, tetapi juga pada pemberdayaan perempuan agar mereka dapat mandiri secara ekonomi dan berperan aktif dalam pembangunan desa,” tandasnya.

Namun yang paling penting dalam implementasi program tersebut, Bintang mengatakan partisipasi dari semua lapisan masyarakat menjadi sangat penting.

“Partisipasi aktif dari masyarakat sangat krusial untuk kesuksesan setiap program. Kami berharap warga dapat berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik,” tukasnya. 

Ia lantas menekankan bahwa pemerintah akan terus berupaya memberikan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi isu-isu yang dihadapi.

“Contohnya di Pulau Karampuang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, terdapat 20-an dusun di desa Karampuang yang tidak teraliri air bersih dan ini menjadi tanggung jawab kita Bersama,” terangnya.

Untuk melancarkan semua akselerasi program kerja pemerintahan ini, Bintang menekankan bahwa pihaknya akan terus menkoordinasikan dengan semua pengambil kebijakan baik pusat maupun daerah agar masalah masyarakat terkait keterbatasan air bersih ini bisa secepatnya teratasi.

“Air adalah kebutuhan pokok, dan ini berpengaruh pada Kesehatan Ibu dan Anak serta seluruh anggota keluarga. Harus kita berikan perhatian khusus,” tegas Bintang.

Selain itu, Bintang juga menjelaskan dalam setiap kunjunganya ke desa-desa jajaranya selalu memberikan edukasi dan kesadaran akan hak-hak perempuan dan anak.

Menurutnya, upaya ini tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah semata, melainkan harus melibatkan peran aktif dari keluarga, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan.

“Kami ingin mendorong masyarakat untuk mengenali hak-hak mereka, sehingga mereka bisa lebih berdaya dalam memperjuangkan kesejahteraan diri dan keluarga. Kami percaya bahwa dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik untuk semua,” pungkasnya.