Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari ini pada tanggal 7 Oktober 2024 Israel sudah resmi menyerang Palestina selama satu tahun. Serangan tersebut sudah menewaskan lebih dari 42.000 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Mengingat momen setahun kesengsaraan warga Palestina tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia yakin Israel bisa memenangkan pertempuran.

“Kami telah mengalahkan sayap militer Hamas,” demikian disampaikan Panglima Militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, dikutip Holopis.com, Senin (7/10).

Israel juga yakin mereka akan ‘menang’ setelah menyerang Hamas di Jalur Gaza, Lebanon, dan bersiap-siap untuk menyerang Lebanon.

Sementara itu, Benjamin Netanyahu berjanji mereka akan terus menghancurkan dan menghancurkan militant Hamas saat pertempuran di mulai Oktober 2023 lalu.

Saat ini, serangan Israel sudah berkembang ke arah utara, dan mengintensifkan aksi militer mereka ke kelompok Hizbullah. Sementara itu Hizbullah terus menunjukkan dulungan mereka terhadap Hamas.

Warga Dunia Demonstrasi Besar-besaran

Sementara itu, warga dunia melakukan aksi protes besar-besaran menuju setahun Israel menyerang Palestina.

Mereka pun menuntut agar pertumpahan darah di Gaza dan juga berbagai wilayah di Timur Tengah segera dihentikan.

Salah satu kota yang dipenuhi pengunjuk rasa adalah New York, Amerika Serikat. Masyarakat mengenakan keffiyeh hitam putih, menuntut kebebasan masyarakat Palestina.

“Gaza, Lebanon, kamu akan bangkit, rakyat ada di sisimu,” demikian disampaikan oleh masyarakat di New York, dikutip  Holopis.com, Minggu (6/10).

Mereka terlihat membentangkan spanduk, dan menuntut embargo senjata terhadap Israel.

Sebagai informasi tambahan, pertumbahan darah di konflik Palestina-Israel sebenarnya telah berlangsung selama puluhan tahun.

Kemudian, militan Hamas melakukan perlawanan dan menyerang Israel pada 7 Oktober 2028. Serangan itu menewaskan 1.200 masyarakat dan mereka menyandera sekitar 250 orang.

Kemudian, Israel pun membalas dengan menyerang Palestina. Serangan yang berlangsung hingga saat ini sudah menewaskan 42.000 masyarakat Palestina, dan 2.3 juta lainnya mengungsi.