HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan World Health Organization (WHO) sepakat menggelar pusat pelatihan multinegara membentuk kesiapan operasional darurat kesehatan dan Tim Medis Darurat (Emergency Medical Teams/EMT).
Hal tersebut dilakukan usai Prabowo menandatangani kesepakatan dengan WHO terkait pembentukan tim medis darurat di Universitas Pertahanan (Unhan).
Prabowo mengatakan tujuan MoU ini untuk mempersiapkan negara Asia khususnya Indonesia untuk bergerak cepat bila terjadi keadaan darurat.
“Memiliki tim medis darurat yang terampil adalah bagian dari solusi, tetapi melatih tim ini membutuhkan investasi yang substansial, fokus yang berkelanjutan, dan dukungan spesialis yang tidak dapat diakses oleh semua negara secara mandiri. Hal ini membuat kerja sama multinegara menjadi vital,” kata Prabowo dikutip Holopis.com, Kamis (17/11).
Prabowo menambahkan upaya ini juga bertujuan memangkas kesenjangan terhadap penanganan pandemi di tiap daerah.
Di sisi lain, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang juga hadir menyebut pentingnya memerangi ancaman kesehatan seperti halnya saat mengatasi pandemi Covid-19. Menurutnya upaya tersebut harus dilakukan bersama-sama.
“Kami perlu belajar dari TNI dan Kemhan dalam melaksanakan manajemen penanganan pandemi yang dilakukan selayaknya seperti saat berperang,” tuturnya.
Menko Polhukam Mahfud MD yang mewakili Presiden Jokowi pun menyebut pemerintah mendorong penuh suksesnya implementasi dari MoU ini. Bahkan harapannya Indonesia dapat meningkatkan kemampuan dalam menghadapi keadaan darurat.
“Saya berharap kerja sama ini mampu meningkatkan kesiapan Indonesia dan negara-negara di kawasan dalam menghadapi keadaaan darurat serta meningkatkan kapasitas dan kesiapan untuk menghadapi pandemi yang mungkin terjadi di masa mendatang,” katanya.