HOLOPIS.COM, SULTENG – Bencana gempa di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah berdampak kepada ribuan warga yang ada di wilayah tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Donggala, Moh Fickri Vetran mengungkapkan, ribuan warga memilih mengungsi sementara pasca bencana gempa berkekuatan magnitudo (M) 6.3

“Warga mengungsi mandiri di pinggir jalan di depan rumah masing-masing karena masih trauma akibat gempa,” kata Fickri dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (10/9).

Fickri mengungkapkan, untuk warga yang tinggal di dekat pesisir pantai telah mendirikan tenda secara mandiri di dataran tinggi, sebagai antisipasi apabila terjadi gempabumi susulan yang berpotensi tsunami.

BPBD Kabupaten Donggala sendiri rencananya akan mendirikan tenda pengungsi jika diperlukan dan apabila masih ada warga yang mengungsi.

“Hanya yang di pesisir pantai yang mengungsi ke dataran tinggi dan ada sebagian di titik kumpul. Tapi pagi ini berangsur kembali kerumah masing-masing,” imbuhnya.

Tim BPBD Kabupaten Donggala hingga saat ini masih melakukan monitoring lebih lanjut. Di samping itu, kaji cepat lanjutan juga dilakukan untuk menghitung jumlah kerusakan bangunan termasuk upaya pencarian dan pertolongan warga terdampak gempabumi.

Hasil pendataan cepat sementara dari lapangan, ada sebanyak tiga rumah mengalami rusak ringan. Tim terus menyisir beberapa lokasi untuk asesmen lanjutan.

“Terkait korban jiwa, hingga saat ini belum ada laporan mengenai mengenai hal itu di wilayah Donggala,” ujarnya.

“Baru ada 3 rumah rusak ringan, untuk korban jiwa belum ada dan mudah-mudahan tidak ada,” sambungnya.

Sementara itu, menurut laporan yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guncangan gempabumi M 6.3 juga dirasakan di beberapa wilayah selama kurang lebih 1-5 detik. Adapun wilayah yang melaporkan ada guncangan kuat hingga lemah meliputi Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Toli-Toli. Seluruh BPBD di wilayah tersebut pagi ini juga melakukan kaji cepat dan monitoring lanjutan.

Gempabumi M 6.3 Kabupaten Donggala menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), berpusat di laut pada posisi 0.03 LU dan 119.80 BT atau 50 kilometer Barat Laut Donggala dengan kedalaman 10 kilometer. Gempabumo ini tidak berpotensi tsunami.

Gempabumi ini menurut BMKG terjadi akibat aktifitas sesar Palu Koro, dan dirasakan di Palu, Donggala dengan intensitas guncangan dengan skala IV Modified Mercalli Intensity (MMI). Kemudian guncangan juga dirasakan di Poso, Sigi, Toli-Toli dengan skala III MMI, Pohuwato, Kabupaten Gorontalo II-III MMI, Kota Gorontalo II-MMI dan Kutai Timur I-II MMI.