Holopis.com HOLOPIS.COM, SULTENG – Bencana banjir untuk kesekian kalinya kembali melanda Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah setelah beberapa waktu lalu juga sempat terjadi.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, banjir kali ini menimpa Desa Sienjo dan Desa Sibalago di Kecamatan Toribulu.

“Sebanyak tiga orang warga Desa Sibalago dilaporkan menjadi korban jiwa terdiri dari satu orang meninggal dunia dan dua lainnya hilang. Sementara itu, total sementara 120 Kepala Keluarga terdampak,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (23/6).

Abdul menjelaskan bahwa kejadian banjir kali ini dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah hulu Sungai Toribulu hingga menyebabkan sungai meluap. Selain itu, Desa Sibalago yang terletak di wilayah hulu terimbas luapan air sungai cukup parah.

“Air sungai bercampur lumpur menerjang pemukiman warga dan merusak satu unit jembatan penghubung desa. Hal ini menyebabkan warga Desa Sibalago terisolir,” ujarnya.

Abdul mengatakan bahwa dari data yang diterimanya, terdapat beberapa warga Desa Sibalago yang terpaksa mengungsi di Balai Desa setempat. Beberapa rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan berat akibat terjangan banjir.

Kondisi hujan pada hari ini pun menurut Abdul sudah mulai reda dan ketinggian air sudah mulai surut. Tim gabungan melaksanakan penanganan darurat berupa evakuasi warga yang terdampak serta operasi pencarian dan pertolongan pada korban yang dilaporkan hilang. Tim gabungan harus menyebrang aliran sungai demi mencapai Desa Sibalago.

Sementara itu, tim gabungan juga tengah berupaya mencapai Desa Sienjo. Beberapa dusun di Desa Sienjo juga terisolir akibat akses jalan desa terdampak banjir dan tidak bisa dilewati kendaraan. Desa Sienjo merupakan wilayah dataran rendah di tepi laut yang pada kejadian banjir kali ini menjadi titik pertemuan genangan banjir dengan air laut pasang.