HOLOPIS.COM, JAKARTA – Seorang tenaga farmasi bernama Valisa memberikan edukasi kesehatan tentang kondisi tubuh yang mengalami Demam. Menurutnya, demam adalah informasi awal yang disampaikan tubuh bahwa ia sedang tidak baik-baik saja.
“Bukan apa-apa ya, tapi demam itu bisa jadi tanda gejala suatu penyakit,” kata Valisa dalam tweetnya @valiisaa yang dikutip Holopis.com, Rabu (2/7/2025).
Jika ada seseorang atau pasangan yang mengalami situasi tersebut, Valisa menyarankan agar sebaiknya diberikan kesempatan untuk istirahat dan recovery.
BACA JUGA
- 5 Ritual Malam Ini Bikin Kulit Cantik di Pagi Hari
- Tak Cuma Enak, 5 Manfaat Kesehatan Cokelat Ini Bikin Terkejut
- Tips Sederhana Agar Riasan Tetap On Meski Diguyur Hujan Deras
- Cara Hindari Kulit Kusam dan Jerawat Saat Cuaca Hujan dan Lembap
- Eksfoliasi Malam yang Aman untuk Angkat Sel Kulit Mati Sebelum Tidur
“Kasih support buat banyak istirahat, dan jangan lupa buat konsumsi parasetamol biar demamnya segera reda,” ujarnya.
Namun jika dalam kurun waktu tertentu ternyata demamnya pun tak kunjung reda, ia menyarankan agar segera dikonsultasikan dengan dokter, agar dapat informasi dan diagnosa yang tepat.
“Kalau udah 3 hari masih demam, segera periksa ke dokter ya,” tuturnya.
Paparan Kondisi Demam
Dalam kesempatan tersebut, Valisa menyampaikan bahwa demam merupakan kejadian dimana suhu tubuh sedang berada di atas normal, hal ini diakibatkan dari peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Situasi ini juga terjadi karena faktor dari internal maupun eksternal.
“Ada yang namanya demam infeksi dan demam non infeksi,” jelasnya.
Kondisi tubuh yang mengalami demam pun dapat membuat seseorang menhalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, bahkan bisa sampai ke tahap kejang.
Sebagai pertolongan pertama, penderita demam sebaiknya diberikan air minum yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Kemudian istirahatkan dalam kondisi ruangan dengan suhu normal.
Karena badannya mengalami peningkatan suhu, sebaiknya penderita demam mengenakan pakaian yang tidak terlalu tebal. Namun jika suhunya cukup tinggi, sebaiknya lakukan pengompresan dengan air hangat.
“Bahkan kalau demamnya itu karena ada infeksi dari dalam, berarti harus dicari sumber penyebab infeksinya. Dan bisa saja pasien diberi antibiotik oleh dokter kalau terindikasi ada infeksi di dalam tubuhnya,” terang Velisa.
Dengan demikian, Valisa mengingatkan bahwa masyarakat jangan ada lagi yang menyepelekan demam. Karena bisa jadi berakibat fatal jika tidak dilakukan penindakan dan pertolongan medis lebih lanjut.
“Jadi mulai sekarang jangan menyepelekan demam ya. Banyak istirahat dan jangan sampai dehidrasi. Kalau 3 hari masih demam walaupun udah minum parasetamol, harus ke dokter, jangan ditunda lagi,” pungkasnya.
