HOLOPIS.COM, SUMUT – Bencana banjir merendam pemukiman warga yang ada di empat kelurahan di Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, banjir disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kota Binjai sejak beberapa hari lalu.

“Kondisi itu menyebabkan tiga sungai besar, yaitu Sungai Bingai, Mencirim, dan Bangkatan, meluap dan menggenangi sejumlah pemukiman warga,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (10/9).

Abdul Muhari bahkan mengatakan, ketinggian air di wilayah terdampak bervariasi, mulai dari 30 hingga 100 cm.

Banjir ini melanda dua kecamatan di Kota Binjai, yaitu Kecamatan Binjai Selatan dan Binjai Kota, yang mencakup empat kelurahan terdampak, di antaranya Kelurahan Rambung Barat, Binjai Estate, Setia, dan Kartini.

Menurut laporan yang diterima, Abdul menyebut bahwa sebanyak 461 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 2.231 jiwa terdampak akibat banjir ini.

“Selain itu, sebanyak 461 unit rumah warga turut terendam air. Hingga saat ini, pendataan kerugian materiil masih berlangsung,” imbuhnya.

Abdul menyebut bahwa saat ini, kondisi banjir belum sepenuhnya surut, dan warga diminta tetap waspada terhadap potensi peningkatan ketinggian air jika hujan terus berlanjut.

Untuk saat ini, Abdul memastikan bahwa BPBD Kota Binjai telah melakukan upaya penanganan melalui kaji cepat di lokasi terdampak dan berkoordinasi dengan aparat kelurahan setempat untuk mengevakuasi warga dan mendata kebutuhan bantuan.

“BPBD juga telah mendirikan posko dapur umum di Jalan Jambi, Kelurahan Rambung Barat, untuk mendukung kebutuhan logistik warga terdampak,” tuntasnya.