MAKASSAR – Seorang anak berinsial SA (12) warga Jalan Tanggul Patompo Dalam, Kelurahan Macini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan menjadi korban pencabulan yang dilakukan seorang Ketua RT bernama Abdullah (53).
Pelaku saat ini telah ditangkap dan sedang menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makasaar.
Vivi, kakak SA mengatakan adiknya mengaku sering dicabuli oleh pelaku bahkan sudah berulangkali selama 3 tahun. Adiknya takut melapor ke orang tuanya karena diancam akan dibunuh oleh pelaku.
“Pelaku mengaku perkosa (SA) berulang kali. Intinya selama 3 tahun dia dikasi begitu terus sampai diancam dibunuh,” kata Vivi, dikutip Holopis.com, Sabtu (18/1).
Dia mengaku memperkosa anak tersebut karena tergiur dengan kemolekannya. Tak tega adiknya menjadi korban kekerasan seksual, Vivi berharap polisi memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku. Apalagi pelaku adalah pengayom warga (Ketua RT).
“Kami mau pelaku dihukum seberat-beratnya, kalau perlu dihukum mati, karena perbuatannya di luar nalar,” pinta Vivi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Devi Sujana membenarkan bawah pelaku sering menyetubuhi korban. Namun ia membantah, korban dicabuli oleh korban sejak 3 tahun terakhir.
“Iya disetubuhi, dan cabuli dan di raba-raba bagian sensitifnya, pengakuan pelaku 4 kali kalau pengakuan dari korban 5 kali. Aksi bejat pelaku dilakukan sejak Mei 2024, empat kali berturut dan terakhir 10 Januari kemarin,” ucap Devi.
Akibat perbuatannya, pelaku di kenakan Pasal 81 Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
“Ancaman hukumannya pidana penjara paling lama 15 tahun,” tandasnya.
Dia mengimbau kepada orang tua agar menjaga aktivitas anak-anaknya agarbtidak menjadi korban kekerasan seksual orang terdekat.
Karena menurut Devi kekerasan seksual kadang terjadi oleh hal-hal yang tidak kita duga sama sekali.