HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tak tinggal diam, Palestina melakukan serangan ke Israel, tepatnya di Kota Haifa pada hari Senin (7/0) waktu setempat. Di saat yang bersamaan, Israel juga tampak sudah siap untuk memperluas serangan ke wilayah Lebanon Selatan.
Hizbullah mengatakan, mereka menargetkan pangkalan militer Israel di selatan Haifa menggunakan rudal Fadi 1 dan melancarkan serangan lain ke Tiberias.
Serangan dari Hizbullah kemdian dibenarkan oleh Israel, hyang mengatakan sekitar 135 proyektil telah memasuki wilayah Israel pada pukul 17.00 waktu setempat.
“Sepuluh orang dilaporkan terluka di daerah Haifa dan dua lainnya lebih kauh ke selatan di Israel Tengah,” demikian diumumkan oleh Militer Israel kepada media internasional, dikutip Holopis.com, Selasa (8/10).
Israel Makin Gencar Serang Lebanon
Israel sudah melancarkan serangan ke Lebanon pada sejakSelasa (1/10). Mereka kemudian melancarkan serangan darat setelah selama dua minggu melakukan serangan udara yang menyerang Hezobllah (Hizbullah) dan markas-markas senjata mereka.
Militer Israel mengatakan penyerangan di Lebanon sudah dilakukan sejak Senin malam dan dan melibatkan divisi ke-98. Mereka sudah dikerahkan 2 minggu yang lalu dari Gaza di mana mereka sudah bertarung selama berbulan-bulan.
“Pasukan menyerang secara terbatas dan tergantung lokasi, menargetkan serangan darat kepada Hezbollah di bagian selatan perkambungan Lebanin,” demikian disampaikan pasukan Israel
Sementara itu berdasarkan pengakuan dari tim pengamanan Lebanon, pasukan Israel sudah memasuki Lebanon untuk melakukan pengintaian dan penyelidikan.
Pasukan Lebanon akhirnya harus mundur dari posisi di sepanjang perbatasan.
Sebagai informasi, Lebanon memang selama ini dikenal tak ikut campur selama Israel memiliki konflik yang besar dengan Israel. Tahun lalu, mereka bahkan tidak pernah melemparkan tembakan ke pasukan militer Israel.
Warga Dunia Demonstrasi Besar-besaran
Israel saat ini tercatat sudah menyerang berbagai wilayah di Timur Tengah termasuk Palestina dan Lebanon. Memperingati satu tahun serangan Israel di Palestina, masyarakat dunia melakukan aksi demo besar-besaran karena mengutuk serangan dari Israel yang dinilai tidak manusiawi.
Mereka pun menuntut agar pertumpahan darah di Gaza dan juga berbagai wilayah di Timur Tengah segera dihentikan.
Salah satu kota yang dipenuhi pengunjuk rasa adalah New York, Amerika Serikat. Masyarakat mengenakan keffiyeh hitam putih, menuntut kebebasan masyarakat Palestina.
“Gaza, Lebanon, kamu akan bangkit, rakyat ada di sisimu,” demikian disampaikan oleh masyarakat di New York.
Mereka terlihat membentangkan spanduk, dan menuntut embargo senjata terhadap Israel.
Sebagai informasi tambahan, pertumbahan darah di konflik Palestina-Israel sebenarnya telah berlangsung selama puluhan tahun.
Kemudian, militan Hamas melakukan perlawanan dan menyerang Israel pada 7 Oktober 2028. Serangan itu menewaskan 1.200 masyarakat dan mereka menyandera sekitar 250 orang.
Kemudian, Israel pun membalas dengan menyerang Palestina. Serangan yang berlangsung hingga saat ini sudah menewaskan 42.000 masyarakat Palestina, dan 2.3 juta lainnya mengungsi.