HOLOPIS.COM, JAKARTA – Industri film Indonesia kembali menghadirkan karya yang ingin menggugah kesadaran akan isu kemanusiaan global, yaitu kebebasan masyarakat Palestina. Hayya 3: Gaza adalah film drama keluarga yang dirilis pada 12 Juni 2025, menjadi sekuel dari film Hayya: The Power of Love 2.
Disutradarai oleh Jastis Arimba dan diproduksi oleh Warna Pictures serta 786 Productions, film ini mengangkat kisah yang berakar dari konflik Palestina–Israel, namun dikemas dalam narasi hubungan antarmanusia.
Dibintangi oleh Cut Syifa, Amna Shahab, dan Oki Setiana Dewi, mengajak penonton untuk merenungkan makna keluarga, kehilangan, dan harapan dalam kondisi yang penuh keterbatasan. Ditulis oleh Ali Eunoia dan Jastis Arimba, film ini juga ditemani dengan musik karya Melly Goeslaw dan Anto Hoed.
BACA JUGA
- Trump dan Netanyahu Ketemuan Lagi, Bahas Gencatan Senjata Gaza yang Tak Juga Usai
- Tepung Langka Perparah Penderitaan Warga Gaza
- Indonesia Siapkan 20 Ribu Hektare untuk Kembangkan Pertanian Bareng Palestina
- Indonesia Bakal Kirim 10 Ribu Ton Beras ke Palestina
- Menko Polkam Berduka Direktur RS Indonesia di Gaza Wafat
Sebelum nonton di bioskop Sobat Holopis, ini dia sinopsis dari Hayya 3: Gaza
Sinopsis Film Hayya 3: Gaza
Abdullah Gaza (Azamy Syauqi) adalah seorang anak laki-laki yatim piatu yang kehilangan ayahnya — seorang relawan kemanusiaan yang meninggal dunia usai menjalankan misi di Palestina. Setelah kepergian sang ayah, Gaza diasuh di sebuah rumah panti yang dikelola oleh Ustadzah Dewi (Oki Setiana Dewi) dan adiknya, Rafah Shafira (Cut Syifa). Di tempat itulah Gaza bertemu dengan Hayya (Amna Shahab), gadis kecil asal Palestina yang telah tinggal di Indonesia selama empat tahun, menghindari tragedi kemanusiaan yang merenggut tanah air dan keluarganya.
Hayya belum bisa kembali ke Gaza akibat kondisi genosida yang belum berakhir. Namun di rumah panti yang sederhana itu, ia menemukan kembali secercah ketenangan. Pertemuannya dengan Gaza menjadi titik balik emosional: bagi Hayya, nama Gaza tidak hanya mengingatkan pada tanah kelahirannya, tetapi juga menghadirkan rasa hangat yang sudah lama hilang.
Seiring waktu, keduanya saling mengisi dan menjalin kedekatan yang tulus sebagai dua anak yang sama-sama kehilangan. Canda tawa mulai kembali mewarnai hari-hari mereka. Namun kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Sebuah peristiwa tak terduga muncul, menguji keteguhan hati, keberanian, dan ikatan batin yang telah mereka bangun.
Ingin Berikan Pesan Mengapa Umat Muslim Penting untuk Peduli Terhadap Palestina
Ustaz Erick Yusuf yang merupakan salah satu pemain di film ini mengatakan bahwa akan ada penjelasan secara detail di film ini mengapa umat sesama muslim harus peduli Palestina, dan melakukan pemboikotan terhadap merk-merk yang terafiliasi dengan Israel.
“Kenapa ada boikot, kenapa ada seruan lain-lain, di sini ada semua,” kata Ustaz Erick Yusuf di acara nobar bersama yang diadakan oleh Dompet Dhuafa, dikutip Holopis.com, Minggu (23/6).
Saat ini, film Hayya 3: Gaza sudah bisa disaksikan di bioskop-bioskop terdekat.
