HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menyayangkan Megawati Soekarnoputri tidak hadir dalam pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka hari ini.

Menurutnya, sikap Megawati justru menunjukkan keenanannya untuk mengakui kekalahan dalam persaingan politik, sekaligus menunjukkan batas yang lebar dalam pemerintahan ke depan nanti.

“Saya dengar beliau flu ya. Tapi menurut saya itu hanya alasan politik. Justru dengan beliau tidak hadir, artinya PDIP sedang menunjukkan posisi mereka untuk tidak ingin menciptakan persatuan dan kesatuan dalam nuansa kepemimpinan ke depan,” kata Habib Syakur saat dihubungi Holopis.com, Minggu (20/10).

Hal ini pun menurut Habib Syakur semakin diperparah dengan sikap pasangan Capres-Cawapres dari pihak PDIP, yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Di mana keduanya pun kompak untuk memilih menghindari pelantikan Prabowo Gibran.

Pun jika memang Megawati berhalangan, ia bisa diwakili oleh pimpinan tertinggi PDIP lainnya. Sementara Ganjar dan Mahfud yang seharusnya bisa hadir memilih untuk menjauh. Bagi dia, sikap ini jelas bukti PDIP tidak dewasa dalam berpolitik.

“Oke lah Bu Mega tidak hadir, kan bisa utus mas Prananda untuk mewakili. Ini kan tidak. Ditambah lagi Mas Ganjar dan Prof Mahfud. Keduanya seperti belum ikhlas kalah, ini tidak dewasa, tidak negarawan, tak patut dicontoh,” ujarnya.

Jika melihat dari situasi saat ini, Habib Syakur justru memuji tinggi Anies Rasyid Baswedan yang tetap hadir menyaksikan pelantikan Prabowo Gibran usai dikalahkan dalam Pilpres 2024. Betapapun apa yang dirasakan oleh Anies, ia menilai mantan Gubernur Jakarta tersebut cenderung bisa menerima kekalahan.

“Lebih mending Anies dong, pasti ada rasa gimana kalah dan menyaksikan kekalahan. Tapi dia legowo hadir. Artinya Anies lebih dewasa berpolitiknya ketimbang mas Ganjar,” tukasnya.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, sejumlah tokoh hadir dalam pelantikan Prabowo Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden di MPR RI. Mereka adalah para pimpinan partai politik di Senayan kecuali Megawati Soekarnoputri. Mereka antara lain ;

  1. Ketua Umum DPP PAN : Zulkifli Hasan,
  2. Ketua Umum DPP Partai Golkar : Bahlil Lahadalia,
  3. Ketua Umum DPP Partai Demokrat : Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),
  4. Ketua Umum DPP PKB : Muhaimin Iskandar,
  5. Ketua Umum DPP Partai NasDem : Surya Paloh,
  6. Presiden DPP Partai PKS : Ahmad Syaikhu,
  7. Ketua Umum DPP Partai Gerindra : Hashim Djojohadikusumo (mewakili Prabowo).

Kemudian, hadir juga Anies Rasyid Baswedan sebagai mantan Calon Presiden rival Prabowo Subianto.

Selain itu, hadir pula para mantan Presiden dan Wakil Presiden, seperti ; Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Boediono, Try Sutrisno maupun Jusuf Kalla. Hadir juga keluarga mantan Presiden Gus Dur serta Hamzah Haz.