HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pada Selasa pagi kemarin (18/6), situs IQ Air menempatkan Jakarta sebagai kota dengan tingkat polusi udara terburuk ketiga di dunia.
Menanggapi hal tersebut, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono tidak menampik informasi tersebut. Namun dia menyebut bahwa Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan sejumlah upaya mengenai hal tersebut.
Menurut Heru, polusi udata yang memburuk tak hanya dialami oleh Jakarta. Di belahan dunia lain juga disebut mengalami hal yang sama.
“Memang dunia begitu ya, semua polusi,” kata Heru kepada wartawan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (19/6) seperti dikutip Holopis.com.
Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tengah melalukan berbagai upaya untuk mengatasi kualitas udara yang menjadi catatan merah Pemprov DKI Jakarta.
“DKI kan ada water mist nanti. Ada pembatasan kendaraan, uji emisi,” ujar Heru.
Tak hanya itu, penanaman pohon juga dilakukan oleh jajarannya serta stakeholder terkait mulai tingkat kelurahan hingga tingkat kota, sehingga selain dapat mengurangi polusi Jakarta juga semakin hijau.
Sementata itu, Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma menambahkan, bahwa di tingkat Kantor Wali Kota juga telah terpasang water mist.
“Di rooftop atas Kantor Walikota Jakarta Pusat sudah terpasang kurang lebih 20 watermist sejak beberapa bulan lalu. Dan itu terbukti dapat mengurangi polusi udara,” imbuhnya.
Sebelumnya, kualitas udara di wilayah DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada pagi hari ini, Rabu, 19 Juni 2024. Dilihat dari situs IQAir pukul 09.00 WIB, indeks kualitas udara Jakarta berada di angka 158 US Air Quality Index (AQI US).
Dari angka tersebut, Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk nomor tiga di dunia. Konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini adalag PM2.5 dengan konsentrasi 65µg/m?3;.
“Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 13 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO,” tulis situs tersebut.