JAKARTA, HOLOPIS.COM – Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan Pemerintah Prancis tengah memberi skors pada tenaga kesehatan di negaranya dengan menangguhkan gaji mereka karena menolak vaksin COVID-19.

3 ribu nakes masih diberikan waktu hingga batas yang ditentukan pemerintah untuk mendapatkan vaksin setidaknya satu dosis. Veran mengatakan banyak nakes yang memilih mengundurkan diri daripada menerima vaksin COVID-19.

“Sejumlah besar penangguhan ini bersifat sementara. Mereka sebagian besar personel dalam layanan pendukung, seperti pekerja di binatu atau persiapan makanan,” kata Veran dikutip dari Reuters, Minggu (19/9).

Pada bulan Juli Emmanuel Macron mengatakan kepada staf rumah sakit, panti jompo dan dinas pemadam kebakaran bahwa mereka memiliki waktu hingga 15 September untuk divaksinasi sebagian atau seluruhnya.

Otoritas kesehatan Prancis juga memperkirakan kurang dari 12 persen staf rumah sakit dan 6 persen dokter di rumah sakit swasta belum divaksinasi.

Organisasi rumah sakit umum Paris, AP-HP, mengatakan 340 stafnya telah diskors. Angka itu lebih tinggi di selatan, di mana banyak orang ragu-ragu mendapatkan vaksin. Sekitar 450 staf telah ditangguhkan di sebuah rumah sakit Nice, 100 di Perpignan, 76 di Brest, dan puluhan di kota-kota besar lainnya.