HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua presidium Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso meminta agar Divisi Propam Polri segera melakukan pendalaman dan pengusutan terhadap kasus tewasnya Brigadir Polisi Setya Herlambang akibat terkena senjata api saat berada di kamarnya.
“IPW mendorong Propam Polri menyelidiki dugaan kematian anggota pengawal pribadi Kapolda Kaltara yang diduga tewas karena luka tembak. Meninggalnya sendiri terjadi di rumah dinas Kapolda Kaltara Irjen Daniel Adityajaya,” kata Sugeng dalam keterangannya yang disampaikan kepada Holopis.com, Sabtu (23/9).
Pemeriksaan Propam Polri tersebut menurut Sugeng perlu segera dilakukan, dalam rangka untuk memberikan kejelasan sebab dan latar belakang kematian Brigadir Setya Herlambang yang berasal dari kesatuan Brimob tersebut. Pasalnya, pengungkapan kematian pengawal pribadi Kapolda Kaltara tersebut penting untuk diungkap secara transparan.
Sugeng berkaca pada kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang tewas dibunuh oleh atasannya sendiri yakni Ferdy Sambo cs di rumah dinas Kadiv Propam Polri di Komplek Perumahan Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada tanggal 8 Juli 2022 lalu.
“Agar tidak menjadi spekulasi publik. Apalagi sebelumnya ada kematian Brigadir Yosua yang disebabkan ditembak oleh atasannya sendiri dan menjadi sejarah paling buruk di kepolisian,” ujarnya.
Di sisi lain, Sugeng juga mengatakan bahwa kasus kematian anggota Polri karena latar belakang bunuh diri sudah sering terjadi. Oleh karena itu, Polri perlu segera membentuk tim khusus untuk meneliti sebab dan alasan anggota Polri melakukan tindakan bunuh diri agar fenomena bunuh diri pada anggota polisi tidak terjadi di kemudian hari.
Lebih lanjut, Sugeng yang berlatar belakang profesi sebagai pengacara itu mengatakan, bahwa setelah tewasnya Brigadir Yosua tahun lalu, publik digegerkan dengan anggota Polri yang meregang nyawa di awal tahun 2023. Bripka AS anggota Polres Samosir ditemukan tewas pada 23 Januari 2023 diduga karena minum sianida.
Pada 25 Maret 2023 Briptu RF, Staf Pribadi Pimpinan Polda Gorontalo ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil dinas yang terparkir di Jalan Gorontalo Ring Road. Ia diduga tewas bunuh diri karena ditemukan jelaga mesiu di tangan kanan korban. Kemudian, Enam hari kemudian, tepatnya 31 Maret 2023, anggota Ditsamapta Polda Banten, Bripka DK ditemukan tewas dengan luka tembak di kamar rumahnya, Griya Baladika Asri, Kota Serang Banten.
Sementara pada 23 Juli 2023, Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, anggota Densus 88 Anti Teror tewas oleh rekannya yakni Bripda IMS dan Bripka IG. Bripda Ignatius meregang nyawa di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
“Dari peristiwa tersebut, IPW meminta institusi Polri untuk mengkaji dan melakukan penelitian terkait problem-problem psikologis dan yang paling penting adalah keteladanan setiap pimpinan untuk membina bawahan sangat diperlukan,” pungkasnya.