HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sadar betul bahwa serangan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir Iran membuat situasi semakin panas. PBB pun ingin semua negara anggota ikut serta meredakan ketegangan yang terjadi.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres usai AS melancarkan serangan ke fasilitas nuklir Iran, yang kemudian telah dikonfirmasi dan diumumkan secara resmi oleh Presiden AS Donald Trump, Sabtu (21/6).
Iran sendiri telah mengonfirmasi, bahwa betul AS telah menyerang tiga fasilitas nuklirnya, yaitu Fordo, Natanz dan Isfahan.
BACA JUGA
Namun dalam keterangan terbaru Iran melalui Pusat Sistem Keselamatan Nuklir Nasional atau National Nuclear Safety System Center, mengatakan bahwa serangan tersebut tidak menyebabkan ‘kontaminasi nuklir’.
Kemudian disebutkan juga, serangan yang menargetkan Fordo, Natanz dan Isfahan tidak berdampak apa-apa, sebab detektor radiasinya tidak mencatakan pelepasan radioaktif.
Kendati demikian, PBB menilai bahwa kondisi saat ini bisa mengancam perdamaian dan keamanan global. Guterres ingin seluruh negara anggota PBB ikut serta meredakan ketegangan yang ada berdasarkan Piagam PBB.
“Saya sangat khawatir dengan penggunaan kekuatan oleh Amerika Serikat terhadap Iran hari ini. Ini adalah eskalasi yang berbahaya di kawasan yang sudah berada di ujung tanduk, dan ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan internasional,” ungkap Guterres, seperti dikutip Holopis.com dari Reuters.
“Ada risiko yang semakin besar bahwa konflik ini dapat dengan cepat lepas kendali, dengan konsekuensi yang sangat buruk bagi warga sipil, kawasan, dan dunia,” tambahnya.
“Saya menyerukan kepada Negara-negara Anggota untuk meredakan ketegangan dan menegakkan kewajiban mereka berdasarkan Piagam PBB dan aturan hukum internasional lainnya. Pada saat yang berbahaya ini, sangat penting untuk menghindari kekacauan yang terus berlanjut,” ujarnya lagi.
“Tidak ada solusi militer. Satu-satunya jalan ke depan adalah diplomasi. Satu-satunya harapan adalah perdamaian,” imbuhnya.
