HOLOPIS.COM, JAKARTA – Banyak orang berpikir bahwa Diabetes hanya menyerang orang tua atau mereka yang memiliki berat badan berlebih. Namun, kenyataannya, anak muda pun kini semakin rentan terhadap penyakit ini. Pola hidup modern yang serba instan dan minim aktivitas fisik diam-diam membuka jalan bagi diabetes untuk menyerang usia muda, bahkan sejak belasan tahun.
Sobat Holopis, tanpa disadari, beberapa kebiasaan harian yang terlihat ‘biasa saja’ ternyata bisa memperbesar risiko terkena diabetes tipe 2. Artikel ini akan membahas lima di antaranya, agar kita semua bisa lebih waspada dan mulai memperbaiki pola hidup sejak dini.
1. Sering Melewatkan Sarapan
Sarapan bukan hanya soal energi, tapi juga berperan penting dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil. Melewatkan sarapan secara rutin dapat membuat tubuh cenderung menyimpan lemak dan menyebabkan lonjakan gula darah saat makan siang atau ngemil berlebihan di siang hari.
BACA JUGA
Kebiasaan ini memperberat kerja insulin dan, dalam jangka panjang, bisa memicu resistensi insulin, salah satu pemicu utama diabetes tipe 2.
2. Konsumsi Minuman Manis Berlebihan
Minuman kekinian seperti boba, kopi susu, soda, dan teh manis dalam kemasan mengandung kadar gula yang sangat tinggi. Banyak anak muda yang mengonsumsinya setiap hari tanpa sadar bahwa gula dalam minuman ini bisa jauh melampaui batas harian yang dianjurkan.
Gula berlebih akan menumpuk dan merusak sistem pengaturan glukosa tubuh. Konsumsi jangka panjang bisa memicu prediabetes hingga diabetes.
3. Kurang Gerak dan Jarang Olahraga
Duduk berjam-jam di depan laptop atau gawai tanpa aktivitas fisik adalah pemandangan umum di kalangan pelajar dan mahasiswa. Padahal, tubuh yang jarang bergerak akan mengalami penurunan sensitivitas insulin, membuat gula darah lebih sulit diolah.
Olahraga ringan seperti jalan kaki 30 menit sehari bisa membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mencegah diabetes.
4. Ngemil di Malam Hari
Banyak anak muda yang punya kebiasaan makan camilan atau junk food di malam hari, apalagi saat begadang. Waktu malam adalah saat metabolisme tubuh melambat. Asupan karbohidrat dan gula di malam hari cenderung tidak terbakar dan malah disimpan sebagai lemak.
Jika terus-menerus dilakukan, kebiasaan ini bisa mengganggu ritme gula darah dan memperbesar risiko diabetes.
5. Stres Kronis dan Kurang Tidur
Kesehatan mental juga sangat berkaitan dengan kesehatan metabolik. Stres berlebihan dan pola tidur buruk bisa meningkatkan kadar hormon kortisol yang memicu lonjakan gula darah.
Anak muda yang sering begadang, sulit tidur, atau mengalami tekanan psikis tanpa penanganan juga berisiko lebih tinggi terkena gangguan metabolik termasuk diabetes.
Diabetes bukan hanya penyakit orang tua, anak muda pun bisa terkena jika terus-menerus menjalani gaya hidup yang buruk. Sobat Holopis, mari mulai mengubah kebiasaan kecil yang sering dianggap remeh: makan teratur, batasi gula, aktif bergerak, tidur cukup, dan kelola stres.
Langkah sederhana yang dilakukan sekarang bisa menjadi investasi besar untuk kesehatan masa depan. Jangan tunggu sampai terlambat untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bebas dari diabetes.
