PMKRI Desak Polisi Tindak Tegas Pengeroyok Mahasiswa Unpam Saat Doa Rosario

HOLOPIS.COM, PAMULANG – Komisaris Daerah Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (Komda PMKRI) DKI Jakarta, Evensianus Dahe Jawang memberikan respons atas kasus pengeroyokan dan pembacokan salah satu Mahasiswa Katolik di Universitas Pamulang (Unpam), Tangerang Selatan.

Aksi tersebut menurutnya adalah akibat ulah Ketua Rukun Tetangga (RT) Kampung Poncol, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, bernama Diding dan sekelompok massa menggeruduk lalu menganiaya mahasiswa Katolik yang tengah mengadakan ibadah doa Rosario. Massa membubarkan ibadah dan memukul mahasiswa saat berdoa.

Ia pun sangat menyayangkan kenapa aksi kriminalitas ini terjadi, sehingga pihak PMKRI pun mendesak agar polisi menangkap pelaku penganiayaan dan memproses hukum secara tegas sesuai dengan UU yang berlaku.

“Kami mendesak dan meminta aparat kepolisian untuk segera menindaklanjuti kasus penganiayaan terhadap mahasiswa Katolik Unpam di Tangerang Selatan. Kami meminta pihak Kepolisian untuk segera bersikap tegas menangani kasus ini agar tidak menjalar ke daerah lain,” kata Evensianus Dahe Jawang dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Holopis.com, Senin (6/5).

Epenk sapaan Evensianus Dahe Jawang juga meminta negara hadir dan bersikap tegas terhadap oknum-oknum intoleransi yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sebab, apa yang terjadi di kawasan Tangerang Selatan tersebut dinilainya bisa memicu perang saudara antar sesama anak bangsa.

“Negara juga harus hadir memberikan kenyamanan dan keamanan untuk semua pemeluk agama dalam menjalankan ibadahnya sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing,” kata Epenk.

Ia juga berharap masyarakat agar tidak terprovokasi atas apa yang terjadi, melainkan tetaplah saling menjaga suasana keberagaman dengan baik. Sebab ia masih yakin hukum tegak di Indonesia, dan pemerintah Indonesia sangat moderat dalam menyikapi perbedaan agama yang diyakini oleh rakyatnya.

“Mari kita tetap jaga kondusifitas dan rasa persaudaraan di antara kita. Jangan mudah terprovokasi, biarkan aparat penegak hukum bekerja menyelesaikan masalah ini secepat mungkin,” ujarnya.

Berdasarkan hasil investigasi awal dari pihak Komisariat Daerah PMKRI DKI Jakarta, kata Epenk, bahwa selain memukuli para mahasiswa, pelaku juga membawa senjata tajam untuk mengancam para mahasiswa. Para pelaku bertindak Minggu (5/5/2024) tepat pada pukul 20.00 WIB saat ibadah sedang berlangsung.

Diduga Ketua RT bernama Diding bersama warga setempat merasa terganggu akan ibadah sekelompok mahasiswa Katolik di wilayah mereka. Lalu Diding dan kawan-kawan datang berkerumun dan berusaha membubarkan acara doa.

Diding dan kerumunan massa melakukan kekerasan fisik kepada korban yang sedang melakukan ibadah Rosario. Masih menurut Epenk, kekerasan tidak seharusnya terjadi. Sebab, berdasarkan ketentuan Pasal 29 ayat 1 UUD 1945 adalah negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

“Kemudian, bunyi pasal 29 ayat 2 adalah negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu,” imbuhnya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi, bahwa saat ini pihaknya tengah memeriksa fakta yang ada di lokasi terkait kejadian tersebut.

Dikutip dari pemberitaan sebelumnya, Polres Metro Tangerang Selatan (Tangsel) pun membenarkan telah menerima laporan kasus dugaan kekerasan hingga pembacokan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang melakukan ibadah dan doa Rosario.

AKP Alvino mengatakan pihaknya mengecek tempat kejadian perkara (TKP) hingga fakta-fakta terkait kejadian.

“Terkait laporan dugaan pengeroyokan dan penganiayaan sesuai Pasal 170 KUHP dan/atau Pasal 351 KUHP, masih diselidiki fakta-fakta di TKP,” ujarnya saat dihubungi Senin (6/5).

“Terkait laporan dugaan tindak pidana pengeroyokan dan atau penganiayaan sebagai mana yang dimaksud dalam pasal 170 KUHP dan atau Pasal 351 KUHP masih diselidiki fakta-fakta di TKP. Mohon waktu nanti akan disimpulkan,” sambungnya.

Viral Medsos


Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa sebelumnya telah tersebar luas melalui media sosial, mengenai tindakan penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) di Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Minggu (5/5/2024) malam.

Saat itu, sejumlah mahasiswa beragama Katolik tengah melakukan doa dalam ibadah doa Rosario. Bagi gereja Katolik, Mei dikenal sebagai Bulan Maria. Untuk mengisi Bulan Maria tersebut, umat Katolik memiliki tradisi liturgi yakni ibadat bersama, doa novena Tiga Salam Maria berupa doa sembilan hari berturut-turut pada jam yang sama, kemudian doa rosario dan kegiatan-kegiatan lainnya sebagai bentuk keterlibatan iman menghormati Bunda Maria, Bunda Yesus Kristus.

Selain di gereja, keluarga per keluarga kerap melaksanakan ibadat Bulan Maria di rumah masing-masing.

Temukan kami juga di Google News
  • Baca Juga

Ronald Tannur Divonis Bebas, Hakim Tak Melihat Bukti Kuat Pembunuhan dari JPU

Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya, Erintuah Damanik membacakan vonisnya atas terdakwa kasus pembunuhan, yakni Gregorius Ronald Tannur.

Gurun Resmi Laporkan Anak Kandung Hans Tomasoa ke Polres Bogor

Gurun Arisastra resmi mengadukan anak kandung almarhum Hans Tomasoa dan almarhumah Rita Tomasoa kepada Polres Bogor yang diduga telantarkan orang tua lansia hingga meninggal dunia di Jonggol.

Penyelundupan Narkotika Asal Malaysia Berhasil Di Gagalkan 

Bertempat di Pelabuhan Tunotaka Nunukan, Kalimantan Utara, Satgas Gabungan berhasil menggagalkan aksi penyelundupan Narkotika jenis sabu pada hari Rabu 17 Juli 2024 lalu.

TNI Gagalkan Penyelundupan Narkotika di Perbatasan, Pelaku Melarikan Diri ke Malaysia

TNI AD (Angkatan Darat) melalui Satgas Pamtas Gabma Temajuk Yonkav 12/Beruang Cakti (BC) sukses menggagalkan upaya penyelundupan narkotika di wilayah perbatasan.

5 Fakta Pembunuhan Misterius di Hotel Bangkok, Tewas di Satu Ruangan

Thailand saat ini sedang digemparkan kabar penemuan enam mayat yang ditemukan dalam sebuah hotel mewah di Bangkok pada hari Selasa (16/7). Setelah dilakukan penyidikan, polisi pun mengambil kesimpulan bahwa keenam korban meninggal dunia karena racun sianida.
Presiden dan Wakil Presiden 2024 - 2029
Sudaryono Jateng Satu
Olimpiade

BERITA TERBARU

LHKPN Ujang Iskandar, Anggota DPR NasDem yang Ditahan Kejaksaan Agung

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ujang Iskandar ditangkap dan ditahan oleh Kejaksaan Agung RI terkait dengan tindak pidana korupsi di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kalimantan Tengah.