HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan menganggap pernyataan Thomas Lembong yang mengungkit 7 tahun beri contekan ke Presiden Jokowi adalah sesuatu yang berlebihan.

Luhut dalam unggahan video di instagramnya itu mengingatkan agar Thomas Lembong jangan geer (gede rasa) karena bukan hanya dia yang memberikan catatan kepada presiden.

“Anda jangan geer juga bilang kasih note kepada ayahnya Mas Gibran, emang hanya Tom Lembong aja, yang paling banyak kasih note ke presiden itu adalah Menlu Ibu Retno. Karena setiap bilateral ya beliau mengasihkan itu,” kata Luhut dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (25/1).

Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu pun menegaskan, hal seperti itu selalu dilakukan setiap pimpinan negara lainnya.

“Itu bukan terjadi pada Presiden Jokowi saja, semua kepala negara itu kalau bilateral pasti ada di belakangnya kasih note,” tegasnya.

Luhut kemudian meminta Thomas Lembong tidak jumawa dan merasa paling hebat atas pekerjaannya sebagai pembantu presiden tersebut.

“Apakah karena hebat melakukan? tidak. Itu tugas anda sebagai pembantu presiden, menteri perdagangan waktu itu sebagai kepala BKPM, tapi anda harus refleksi juga apa sih yang sudah anda lakukan sebagai Mendag, coba tanya dirimu,” tegasnya.

Bahkan, Luhut mengungkapkan bahwa Thomas Lembong pernah memohon kepada dirinya untuk membantunya menyelesaikan permasalahan OSS.

“Waktu BPKM apa yang dilakukan coba, anda kan ditugaskan untuk Online Single Submission (OSS), saya ingat betul itu bagaimana anda curhat ke saya. Tapi sampai anda meninggalkan kabinet tidak pernah selesai sekarang, OSS yang sudah digadang-gadang bakal selesai,” tukasnya.

Luhut meminta jangan lagi mengungkit masa yang sudah selesai. Luhut mengatakan semua yang dikerjakan bukan hasil Tom Lembong sendiri, tapi kerja bersama.

“Saya ingin sampaikan kita sudah lah, kalau sudah selesai masa kita, sudah semua ada waktunya, tidak perlu kita ceritakan kita yang paling bagus karena kita, tidak, semua itu hasil kerja tim work,” pungkasnya.