JAKARTA – Kangkung, sayuran hijau yang sering hadir di meja makan masyarakat Indonesia dikenal karena rasanya yang lezat dan kandungan nutrisinya yang kaya.
Namun, ada anggapan yang beredar bahwa mengonsumsi kangkung dapat menyebabkan rasa kantuk. Apakah hal ini fakta atau sekadar mitos belaka?
Kandungan Nutrisi dalam Kangkung
Kangkung (Ipomoea aquatica) mengandung berbagai nutrisi penting seperti serat, vitamin A, vitamin C, zat besi, dan kalsium. Selain itu, kangkung juga mengandung senyawa seperti triptofan dan flavonoid.
Triptofan adalah asam amino yang berperan sebagai prekursor serotonin, neurotransmitter yang mengatur suasana hati dan tidur. Flavonoid memiliki sifat antioksidan dan dapat memberikan efek menenangkan atau sedatif.
Penelitian Terkait Efek Sedatif Kangkung
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ranu Anggara dengan judul “Pengaruh Ekstrak Kangkung Darat (Ipomea Reptans Poir.) Terhadap Efek Sedasi Pada Mencit Balb/c” menunjukkan bahwa ekstrak kangkung darat memiliki aktivitas sedasi pada mencit. Hal ini ditunjukkan dengan menurunnya aktivitas motorik mencit akibat proses depresi pada sistem saraf pusat.
Pendapat Ahli Gizi
Menurut dr. Florentina R. Wahjuni dalam bukunya “Kontroversi 101 Mitos Kesehatan”, pendapat bahwa makan kangkung bisa membuat kantuk mungkin benar. Seseorang menjadi mengantuk setelah mengonsumsi kangkung kemungkinan karena di dalam kangkung terdapat senyawa kimia sedatif atau zat yang bersifat menenangkan.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Rasa Kantuk
Namun, tidak semua orang merasakan kantuk setelah mengonsumsi kangkung. Efek ini bisa bervariasi tergantung pada jumlah konsumsi dan respons individu terhadap makanan tersebut.
Selain itu, rasa kantuk setelah makan bisa disebabkan oleh faktor lain seperti ukuran porsi, kombinasi makanan, atau waktu makan.
Meskipun beberapa penelitian dan pendapat ahli mendukung anggapan bahwa kangkung memiliki efek sedatif yang dapat menyebabkan rasa kantuk, efek ini tidak dirasakan oleh semua orang dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Oleh karena itu, jika Anda merasa mengantuk setelah mengonsumsi kangkung, mungkin ada baiknya untuk memperhatikan porsi dan waktu konsumsi, serta mempertimbangkan respons tubuh Anda sendiri.
Dengan demikian, anggapan bahwa konsumsi kangkung menyebabkan kantuk memiliki dasar ilmiah, namun efeknya dapat berbeda pada setiap individu.