JAKARTA – Netizen saat ini sedang dihebohkan dengan kabar dua orang pendaki bernama Elsa Laksono dan Lilie Wijayati yang meninggal dunia di Puncak Carstensz akibat mengalami gejala AMS (Acute Mountain Sickness).
Musisi dan penulis Fiersa Besari juga merupakan salah satu dari sepuluh orang pendaki, yang terdiri dari tujuh WNI dan tiga WNA, serta lima guide yang mendaki Puncak Gunung Carstenzs. Fiersa dikabarkan sudah diselamatkan .
Apa itu Acute Mountain Sickness yang diduga dialami para pendaki tersebut?
Bagi para pendaki, pemain ski, dan petualang yang sering bepergian ke dataran tinggi, risiko mengalami Acute Mountain Sickness (AMS) atau penyakit ketinggian adalah sesuatu yang perlu diperhatikan. AMS, yang juga dikenal sebagai altitude sickness atau high altitude pulmonary edema, umumnya terjadi pada ketinggian sekitar 2.400 meter (8.000 kaki) di atas permukaan laut. Meskipun sebagian besar kasus bersifat ringan dan dapat sembuh dengan cepat, dalam kondisi tertentu AMS dapat menjadi serius dan menyebabkan komplikasi pada paru-paru atau otak.
Penyebab Acute Mountain Sickness
AMS terjadi karena perubahan tekanan udara dan kadar oksigen yang lebih rendah di ketinggian tinggi. Ketika seseorang naik ke tempat yang lebih tinggi dengan cepat—baik melalui pesawat, kendaraan, atau berjalan kaki—tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk beradaptasi. Faktor yang meningkatkan risiko AMS antara lain:
- Mendaki atau berpindah ke ketinggian dengan cepat tanpa aklimatisasi.
- Aktivitas fisik berat di ketinggian tinggi.
- Bepergian ke ketinggian ekstrem lebih dari 3.000 meter.
- Memiliki anemia atau jumlah sel darah merah rendah.
- Mengidap penyakit jantung atau paru-paru.
- Mengonsumsi obat-obatan seperti pil tidur, pereda nyeri narkotik, atau obat penenang yang memperlambat laju pernapasan.
- Pernah mengalami AMS sebelumnya.
Jika Sobat Holopis memiliki kondisi-kondisi tersebut dan berencana untuk melakukan perjalanan ke dataran tinggi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai cara pencegahan AMS.
Gejala Acute Mountain Sickness
Gejala AMS biasanya muncul dalam beberapa jam setelah mencapai ketinggian yang lebih tinggi. Tingkat keparahan gejala dapat dibagi menjadi dua kategori:
Pada kasus ringan, AMS dapat menyebabkan gejala seperti:
- Pusing dan sakit kepala
- Nyeri otot dan insomnia
- Mual dan muntah
- Iritabilitas atau perubahan suasana hati
- Hilang nafsu makan
- Pembengkakan di tangan, kaki, dan wajah
- Jantung berdebar cepat
- Sesak napas saat beraktivitas fisik
Jika AMS berkembang menjadi lebih serius, dapat terjadi gangguan pada paru-paru dan otak yang berpotensi mengancam jiwa. Gejala AMS berat meliputi:
- Batuk terus-menerus
- Dada terasa penuh atau tersumbat
- Kulit tampak pucat atau berubah warna
- Kesulitan berjalan atau kehilangan keseimbangan
- Kebingungan atau perubahan kesadaran akibat pembengkakan otak
- Menarik diri dari interaksi sosial
Jika mengalami gejala AMS berat, segera cari bantuan medis atau hubungi layanan darurat. Pengobatan yang cepat dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.