HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pasar saham di Asia Tenggara menunjukkan respons beragam terhadap hasil hitung cepat pemilihan presiden AS yang memperlihatkan kemenangan Donald Trump atas Kamala Harrris.
Namun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia mengalami penurunan yang signifikan, menjadi salah satu indeks saham dengan penurunan terdalam.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG tercatat turun 1,44% ke level 7.383,86 pada perdagangan Rabu (6/11). Penurunan IHSG menjadi yang paling besar dibandingkan indeks saham negara Asia Tenggara lainnya.
Misalnya saja, PSEi Index di Filipina yang turun 1,27% ke level 7.165,42 dan SET Index Thailand yang turun 0,96% ke level 1.467,42.
Sementara itu, indeks saham lainnya di Asia Tenggara justru mengalami kenaikan, dengan FTSE Bursa Malaysia KLCI naik 0,83% ke 1.634,17, VN-Index Vietnam naik 0,08% ke 1.245,76, dan Straits Times Index Singapura naik 0,6% ke level 3.602,99.
Sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), IHSG juga mencatat kenaikan yang relatif kecil dibandingkan indeks saham lain di kawasan ASEAN. I
HSG naik 1,53% ytd, sementara SET Index naik 3,64%, VN-Index naik 10,35%, PSEi Index naik 11,09%, Straits Times Index naik 11,19%, dan FTSE Bursa Malaysia KLCI naik 12,34%.
Pada perdagangan Kamis (7/11), IHSG melanjutkan penurunan sebesar 0,14%, atau turun 10,30 poin ke level 7.373,56. Pelemahan ini terjadi bersamaan dengan momentum kemenangan Trump dalam Pilpres AS versi hitung cepat.
Adapun berdasarkan analisis para konsensus Bloomberg, Trump diproyeksikan mengalahkan Kamala Harris dengan perolehan 277 suara elektoral berbanding 226 suara untuk Harris, melewati ambang batas minimal 270 suara yang diperlukan.