HOLOPIS.COM, GOWA – Kasus perundungan kembali terjadi, kali ini terlihat beredar di sebuah video berdurasi 34 detik yang viral di media sosial. Diketahui kejadian tersebut terjadi di SMPN 3 Gowa, Sulawesi Selatan.
Dalam video yang beredar awalnya terlihat dua orang siswa berkelahi dengan salah satu siswa melakukan pemukulan bertubi-tubi ke siswa lain yang tak bisa melawan.
Ironisnya, peristiwa yang terjadi di dalam ruang kelas tersebut ditonton banyak siswa dan siswi lain yang justru terlihat menikmati perkelahian antar teman sekelasnya tersebut.
Korban bahkan sampai terjatuh tak sadarkan diri usai kepalanya ditendang oleh pelaku pemukulan tersebut. Hingga akhirnya salah satu dari siswa mulai melerai dan menarik baju pelaku pemukulan dan siswa lain mengecek kondisi korban yang sudah tak berdaya.
Menurut Plt Kasi Humas Polres Gowa, Ipda Udin Sibadu yang membenarkan peristiwa tersebut terjadi sekitar dua minggu yang lalu dan dikabarkan telah diselesaikan secara internal oleh pihak sekolah.
“Itu kejadianya sudah dua minggu lalu dan sudah didamaikan oleh pihak sekolah,” kata Ipda Udin seperti dikutip oleh Holopis.com, Kamis (29/8).
Ipda Udin lalu menambahkan perkelahian tersebut terjadi karena kesalahpahaman yang terjadi antar siswa.
“Biasa yang begitu kalau anak-anak masalah kesalahpahaman,” ujarnya.
Dalam unggahan video yang diunggah oleh akun X/Twitter @dhemit_is_back ini menuai banyak komentar negatif dari netizen yang mengutuk keras kasus perundungan tersebut.
“Ini mah percobaan pembunuhan demit, bukan buly lagi. Liat korban sampai terkapar begitu!” komentar akun @fathullahfathu2.
Beberapa netizen juga menyalahkan pihak sekolah yang kemungkinan menutupi kasus perundungan tersebut.
“Ini kalau sekolah yg menutup nutupi gak dapat sanksi bener2 kelawatan,” kata akun @salaamitussalam.
“Bayangin kalo anak lo yang digituin? Kalo gw sih bakal nuntut ganti rugi sebesar-besarnya ke orang tuanya sampe orang tuanya ngutang sana sini trus gak bisa bayar ampe dikejar2 debt kolektor. Viral kan ya guys,” ujar akun @perlukahviral.
