HOLOPIS.COM, JAKARTA – Federasi Bulu Tangkis Dunia atau Badminton World Federation (BWF) turut menyoroti insiden meninggalnya pebulutangkis China, Zhang Zhi Jie di Badminton Asia Junior Championship 2024. Disebutkan bahwa BWF akan meninjau ulang prosedur mengenai penanganan medis di dunia bulu tangkis.
Seperti yang telah diketahui bersama, bahwa sebelumnya dunia olahraga dikejutkan dengan insiden kolaps Zhang Zhi Jie saat tampil di Badminton Asia Junior Championship 2024 di Yogyakarta, Indonesia, yang berujung pada kabar duka.
Duka mendalam diagungkan oleh seluruh lapisan badminton dunia, bahkan dunia olahraga secara keseluruhan ikut berbelasungkawa. Salah satunya tentu BWF yang merupakan induk badminton dunia.
Bahkan, BWF akan turun tangan meninjau ulang prosedur medis di lapangan.
“Kami menggunakan kesempatan ini untuk sekali lagi menyampaikan rasa belasungkawa kami yang terdalam kepada keluarga Zhang Zhi Jie, rekan-rekan setimnya, Asosiasi Bulutangkis China, dan seluruh komunitas bulutangkis China,” tulis pernyataan BWF, seperti dikutip Holopis.com.
“Meninggalnya Zhang di Badminton Asia Junior Championships di Yogyakarta, Indonesia, merupakan kejadian yang tragis. Dan kami mengambil semua langkah yang diperlukan untuk meninjau masalah ini secara menyeluruh, dengan berkonsultasi dengan Badminton Asia dan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI),” sambungnya.
“Meskipun Badminton Asia Junior Championships berada di bawah yurisdiksi Badminton Asia, namun BWF memiliki seperangkat pedoman dan instruksi medis yang tersedia untuk digunakan oleh badan-badan pengatur lainnya (regional atau nasional) yang menyelenggarakan turnamen yang disetujui oleh BWF,” tambahnya.
“Namun, tergantung pada masing-masing badan penyelenggara tentang bagaimana mereka menerapkan protokol dan praktik medis ini di lokasi acara mereka,” lanjutnya.
BWF juga menyampaikann bahwa saat ini pihaknya masih menunggu laporan dari federasi regional, dalam hal ini Badminton Asia, termasuk juga penyelenggara turnamen (PBSI).
“Menurut pedoman, dokter turnamen, di bawah arahan wasit, memiliki tanggung jawab untuk merespons keadaan darurat di lapangan, termasuk dugaan serangan jantung, dan dalam skenario ini, untuk memberikan intervensi hingga layanan medis yang tepat tersedia,” bunyi pernyataan BWF lagi.
“Ketika menerapkan pedoman ini, ditegaskan bahwa semua personel harus siap setiap saat untuk merespons semua intervensi medis yang diperlukan, termasuk keadaan darurat, sesegera mungkin,” tambahnya.
“Tinjauan yang sudah ada, yang dimulai awal tahun ini, mengevaluasi kebijakan dan prosedur BWF terkait intervensi darurat oleh dokter turnamen untuk memastikan perawatan yang paling tepat dan tepat waktu, akan mencakup temuan-temuan dari penilaian BWF dan laporan Badminton Asia,” lebih lanjut.