HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup menguat 0,13 persen di level 6.889,16 pada akhir perdagangan awal pekan ini, Senin 24 Juni 2024.
Padahal diketahui, indeks bursa saham Indonesia itu sempat melemah pada perdagangan Senin pagi, yang turut diikuti sejumlah bursa di Asia.
Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin menyebut, pergerakan IHSG yang berbalik menguat pada hari ini merupakan imbas isu batalnya perang dagang antara China dan Uni Eropa.
“Sejauh ini, kabar tersebut menjadi kabar baik bagi pasar keuangan di tengah minimnya agenda ekonomi penting,” kata Gunawan dalam analisisnya, seperti dikutip Holopis.com, Senin (24/6) petang.
Selain soal IHSG, nilai tukar mata uang Rupiah yang beberapa waktu lalu melamah level 16.470 per dolar AS, kini kembali menguat. Adapun mata uang Garuda itu ditutup menguat di level 16.390 per dolar AS.
Penguatan rupiah pada perdagangan hari ini pun menjadi salah satu penguatan mata uang yang terbaik dari sejumlah mata uang negara lain di kawasan Asia.
“Ada banyak faktor penguatan Rupiah, namun saya menilai yang paling dominan dikarenakan oleh Bank Indonesia yang aktif di pasar,” kata dia.
Rupiah bergerak sangat volatile pada perdagangan hari ini dan penguatan mata uang Garuda juga tidak hanya terjadi pada pasar keuangan di tanah air. Di pasar NDF offshore, Rupiah terpantau mengalami penguatan di bawah 16.400 per dolar AS.
Sementara itu, harga emas ditransaksikan relatif stabil dengan kecenderungan menguat dibandingkan perdagangan pagi. Harga emas ditransaksikan di kisaran level USD 2.324 per ons troy, atau menguat dibandingkan dengan sesi perdagangan pagi.
“Belum ada sentimen besar yang mampu mendorong laju penguatan harga emas selanjutnya. Harga emas diproyeksikan masih akan berjalan di tempat hingga ada sentimen fundamental lain,” kata dia.