HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gunung Ruang di Pulau Tagulandang kembali mengalami peningkatan untuk kesekian kalinya.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, Posko Tanggap Darurat yang didirikan di Desa Apengsala dengan radius 7 kilometer di luar Kawasan Rawan Bencana (KRB) pun terdampak oleh hujan batu dan kerikil ini.

“Kondisi mereda pada pukul 07.55 WITA dan kaji cepat masih dilakukan,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (30/4).

Abdul juga mengatakan, demi alasan keamanan dan keselamatan, jaringan listrik di Pulau Tagulandang telah dipadamkan.

“Sinyal telekomunikasi lemah sehingga hal itu sedikit menjadi kendala koordinasi di lapangan,” imbuhnya.

Abdul juga mengatakan, pada tingkat aktivitas Gunungapi Ruang Level IV ‘Awas’ maka direkomendasikan kepada masyarakat di sekitar Gunungapi Ruang dan pengunjung/wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 6 km dari pusat kawah aktif.

“Masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang dan berada dalam radius 6 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km,” tukasnya.

Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami akibat material erupsi yang masuk kelaut/runtuhnya tubuh gunungapi ke dalam laut.

Masyarakat dihimbau untuk selalu menggunakan masker, untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.

Masyarakat di sekitar Gunungapi Ruang diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunungapi Ruang dan tetap mengikuti perkembangan aktivitasnya melalui sumber yang dapat dipertanggungjawabkan seperti PVMBG, Badan Geologi, BNPB, BPBD, TNI, Polri dan instansi terkait lainnya.