HOLOPIS.COM, JAKARTA – Peperangan antara Ukraina dan Rusia yang sudah berlangsung selama hampir 2 tahun tampaknya belum juga menemukan sisi terang. Kali ini, Ukraina mengklaim bahwa negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin tersebut telah menembakkan rudal hipersonik yang canggih.
Bahkan menurut beberapa ahli, rudal canggih itu hampir tidak mungkin bisa ditembakkan.
Hal ini dimulai saat Institut Penelitian Ilmiah Keahlian Forensik Kiev, yang merupakan bagian dari Kementerian Pertahanan Ukraina menyampaikan bahwa ditemukan puing-puing yang disimpulkan sebagai rudal jelajah hipersonik Zirkon, milik Rusia.
“Bagian-bagian dan pecahannya, identifikasi komponen dan suku cadang, serta jenis senjata,” demikian disampaikan Institut kenegaraan Ukraina itu, dikutip Holopis.com, Selasa (13/2).
Ukraina pun yakin bahwa puluhan puing yang mereka temukan itu memang rudak canggih yang telah ditembakkan oleh Rusia.
Sementara itu, sebanyak 4 orang meninggal dunia, dan 38 lainnya luka-luka di Ukraina selama serangan di tanggal 7 Februari silam. Meski demikian, tidak ada korban jiwa tambahan akibat serangan rudal Zircon yang baru dilancarkan Rusia.
Penjelasan para Ahli terkait Rudal Zirkon
Sementara itu, para ahli memang mengakui bahwa rudal yang ditemukan di Ukraina itu memanglah senjata yang amat canggih.
“Kecepatan dari rudal itu membuatnya kebal terhadap pertahanan rudal, bahkan yang terbaik milik Barat sekalipun,” demikian disampaikan Aliansi Advokasi Pertahanan Rudal (MDAA) di Amerika Serikat.
Aliansi tersebut mengatakan kecepatannya mencapai Mach 8, atau hampir 9.900 kilometer per jam (6.138 mph). Hipersonik didefinisikan sebagai kecepatan di atas Mach 5 (3.836 mph).