JAKARTA, HOLOPIS.COM – Direktur eksekutif Komite Pemberantasan Mafia Hukum (K-PMH) Habib Muannas Alaidid menyayangkan statemen yang disampaikan oleh Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya terkait dengan ancaman akan mengirimkan santet untuk Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Menurutnya, statemen semacam itu sangat tidak tepat dan memperlakukan diri sendiri dan masyarakat Banten secara umum.
“Demi Allah, ini memalukan,” kata Muannas Alaidid kepada wartawan, Selasa (9/3/2021).
Memang sangat wajar ketika ada kader partai Demokrat yang marah dengan dinamika yang saat ini tengah terjadi di partai berlambang mersi itu. Hanya saja, statemen dengan mengancam akan mengirimkan santet tentu tidak etis.
“Kecewa internal parpol silakan, tapi seorang pemimpin tetap menjaga moralitas dan etika, Bupati kok ancam nyantet ?,” ujarnya.
Daripada mengumbar narasi yang tidak tepat semacm itu, Muannas menyarankan kepada Iti agar mengambil langkah hukum saja untuk melawan Moeldoko karena dianggap telah mencaplok partainya. Karena narasi santet bisa mencoreng nama baik AHY dan SBY secara tidak langsung.
“Ambil langkah hukum dan politik dong mestinya Bupati Lebak, bukan tindakan kriminal yang bisa merugikan partai termasuk nama baik pak SBY dan mas AHY,” tutur Muannas.
Apalagi kata Muannas, Banten adalah salah satu provinsi yang dinilai sangat islami. Sehingga hal-hal klenik semacam itu tidak sepatutnya diumbar, apalagi dijadikan bahan ancaman kepada orang lain.
“Bahkan Bupati itu sendiri terlebih warga Banten sebagai kota Islami, tidak dibenarkan hanya karena membela partai mesti santet, harus dicabut ucapan itu,” tandasnya.
Nasehatnya ini dianggap sangat penting, karena jangan sampai hanya karena ucapan emosional Bupati Iti, publik memberikan stigma negatif kepada masyarakat Banten.
“Jangan sampai Banten kota Islami kemudian malah dikenal jadi kota santet, ini Bupati bahaya betul, harus minta maaf,” pungas Muannas Alaidid.
Perlu diketahui, bahwa Partai Demokrat saat ini tengah diterpa masalah yang cukup serius. Betapa tidak, kepengurusan dan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diusik dengan kemunculan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel and Resort Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara pada hari Jumat 5 Maret 2021 kemarin. Dari hasil KLB tersebut, Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat, sekaligus posisi Ketua Dewan Pembina diduduki oleh Marzuki Alie.
Merasa loyalitasnya kepada AHY sangat tinggi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang sah berdasarkan Kongres ke V Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta tahun lalu, Ketua DPD Partai Demokrat Banten, Iti Octavia Jayabaya menyampaikan kegeramannya.
Melalui kegiatan Commander’s Call di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Iti yang juga Bupati Kabupaten Lebak itu menyatakan setianya kepada AHY dan menolak kegiatan KLB tersebut.
“Saya Iti Octavia Jayabaya, Ketua DPD Demokrat Banten beserta seluruh Ketua DPC dan anggota DPRD di mana saya diberikan amanah dan pemilik suara yang sah sebagai Ketua DPD, kami menolak KLB ilegal,” tegas Iti, Minggu (7/3).
Tidak hanya itu saja, Iti juga mengancam akan mengirimkan santet kepada Moeldoko.
“Banten tidak gentar. Kami tetap setia pada ketum kami yang ganteng. Kalau pun kami harus turun berdemo, kami siap. Santet Banten akan dikirim untuk KSP Moeldoko,” sebutnya. [MIB]