JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa BPJS Kesehatan memang belum bisa membiayai semua kebutuhan pengobatan seluruh penyakit.
“BPJS sekarang belum mampu mengcover 100 persen pembiayaan untuk semua jenis penyakit,” kata Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Kamis (16/1) seperti dikutip Holopis.com.
Hal itu karena menurutnya, iuran premi BPJS Kesehatan masih terbilang terlalu murah. Di mana untuk premi kelas III hanya Rp40 ribu per bulan, sehingga untuk biaya pengobatan memang ada yang tidak bisa di-cover full.
“Iuran BPJS Itu masih sangat murah. Sekarang kan Rp40 ribu per bulan,” ujarnya.
Sekadar diketahui, bahwa untuk kelas 3, premi BPJS Kesehatan sebesar Rp 42.000. Untuk kelas 2 sebesar Rp 100.000, dan untuk kelas 1 sebesar Rp 150.000.
Bagi Budi Gunadi, premi sebesar itu sebenarnya tidak akan bisa men-cover pembiayaan pengobatan dengan nilai ratusan juta rupiah.
“Ada pengobatan yang biayanya puluhan juta hingga ratusan juta. Dengan iuran seperti itu, memang (BPJS -red) tidak cukup untuk men-cover seluruh kebutuhan pengobatan,” tandasnya.
Untuk mengantisipasi itu, Menteri yang berlatar belakang profesional korporasi tersebut menyarankan agar masyarakat menambah asuransi swasta. Sehingga ketika ada aspek yang tidak bisa dibiayai dengan BPJS Kesehatan dapat dicover dengan asuransi swasta tersebut.
“Kekurangan tadi bisa ditutup oleh asuransi swasta, jadi yang sakit tidak harus bayar gerojokan,” terangnya.
Untuk asuransi swasta memang tergolong lebih besar ketimbang BPJS Kesehatan yang hanya puluhan ribu saja. Masing-masing pembeli layanan asuransi tentu memiliki minimal biaya premi dan nilai manfaatnya.
