HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim bahwa dirinya terpaksa membantu proses pendaftaran Harun Masiku sebagai calon legislasi (caleg) pada tahun 2019.
Dalam sidang pemeriksaannya sebagai terdakwa, Hasto mengungkapkan bahwa Harun Masiku saat itu mencatut nama senior PDIP dari Sulawesi Selatan.
Ia mengaku senior yang disebutkan sangat dihormati pada masanya dan PDIP menghormati aspek historis para pejuang Partai, sehingga setelah menyebutkan nama senior itu, Harun Masiku pun dibantu proses pencalegannya.
BACA JUGA
- Megawati Pertahankan Seorang Terdakwa Suap Jadi Sekjen PDIP?
- Jaksa KPK Tuntut Terdakwa Sekretaris Jenderal PDIP Hasto 7 Tahun Penjara dan Denda Rp 600 Juta
- Pras Yakin Beathor Salah Info soal Kisah Dokumen Ijazah Jokowi
- REPDEM Jakarta Harap Hakim Tipikor Vonis Hasto Sesuai Fakta Bukan Pesanan
- Kader PDIP Dolfie Othniel, Politikus PKS hingga Deputi Gubernur BI Diperiksa KPK di Korupsi CSR
“Selain itu, Harun Masiku juga pernah menjadi pengurus di litbang pada tahun 2000 dan ikut terlibat dalam penyusunan AD/ART untuk kongres pertama,” kata Hasto dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com.
Saat mengajukan formulir pendaftaran sebagai caleg, Hasto mengungkapkan Harun Masiku mengusulkan dua daerah pemilihan yang diusulkan untuk penugasan caleg, sesuai dengan peraturan partai tentang mekanisme rekrutmen penjaringan dan penyaringan.
Kedua daerah dimaksud, yakni Sulawesi Selatan, yang merupakan tanah kelahiran Harun Masiku, serta Sumatera Selatan.
Setelah itu, ia menyebutkan pihaknya pun memutuskan Harun Masiku ditugaskan di Sumatera Selatan karena di Sulawesi Selatan telah terisi dengan kader senior.
“Ini sesuai keputusan rapat DPP untuk penetapan daftar calon sementara di setiap daerah pemilihan,” ucap dia menjelaskan.
Hasto diperiksa sebagai terdakwa dalam sidang kasus dugaan perintangan penyidikan perkara korupsi tersangka Harun Masiku dan suap.
