HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dunia digital semakin memudahkan hidup, tapi juga membawa risiko besar jika tidak digunakan dengan hati-hati. Salah satu kejahatan siber yang terus berkembang dan makin sulit dikenali adalah Phishing, atau penipuan melalui link palsu di Media sosial.
Modus ini bukan hanya membuat kamu kehilangan data pribadi, tapi juga bisa menyebabkan kerugian finansial dalam hitungan detik. Sayangnya, banyak orang masih lengah karena tampilan link phishing kerap disamarkan secara profesional seolah datang dari sumber terpercaya.
Apa Itu Link Phishing?
Phishing merupakan metode penipuan online yang memanfaatkan manipulasi psikologis (social engineering). Pelaku akan menyamar sebagai pihak resmi seperti bank, marketplace, atau brand terkenal dan mengirimkan link palsu lewat media sosial atau pesan langsung.
BACA JUGA
- Bos Telegram Pavel Durov Wariskan Uang ke 100 Anak, Mau Tes DNA?
- Perang Dunia III Trending di Medos, Apa Benar Akan Ada Perang Besar?
- VIRAL : Mau Bergaya Saat Lompat, Pria Ini Malah Fail Total
- VIRAL : Pria Ini Kaget Bikin Lampu Jalan Tumbang, Salah Siapa?
- VIRAL : Bikin Ngakak, ODGJ Ini Nyomot Makanan Kemana-mana
Jika korban terpancing dan mengisi data pribadi atau login di halaman palsu tersebut, maka akun, data, dan bahkan dompet digital bisa dibobol.
Ciri-Ciri Link Phishing yang Perlu Diwaspadai
1. URL Mencurigakan
Waspadai link yang tidak menggunakan https:// di awal domain. Selain itu, domain seperti “go0gle.com” atau “promo-hadiahlangit.net” sering digunakan untuk menipu. Jika domain terasa aneh atau tidak sesuai dengan nama resmi suatu perusahaan, jangan dibuka!
2. Banyak Salah Ejaan dan Tata Bahasa
Link phishing sering disertai pesan panjang yang dibuat buru-buru. Tanda-tandanya? Banyak typo, campur aduk huruf besar-kecil, serta kalimat tak logis seperti:
“Selamat andaa menang hadiah UANG 10.000.0000 Silakan klaim SEKARANGG!”
Tampilan visual bisa meyakinkan, tapi kesalahan kecil ini bisa jadi red flag utama.
3. Meminta Data Pribadi
Jangan pernah mengisi email, password, PIN, OTP, atau data rekening pada halaman yang tidak jelas. Perusahaan resmi tidak pernah meminta data pribadi melalui link yang dikirim sembarangan.
4. Pesan Terlihat Mendesak
Pelaku phishing sering menciptakan situasi panik:
- “Klaim hadiah hanya dalam 10 menit!”
- “Akun Anda akan dibekukan jika tidak diverifikasi sekarang!”
Teknik ini digunakan untuk memaksa korban bertindak tanpa berpikir panjang.
Kenapa Harus Waspada di Media Sosial?
Media sosial menjadi ladang subur phishing karena:
- Banyak orang terburu-buru membaca pesan
- Link bisa disamarkan lewat iklan palsu
- Tidak semua platform menyaring penipuan dengan baik
“Pelaku sering menyamar jadi akun brand terkenal, lengkap dengan logo dan desain meyakinkan,” tulis pakar keamanan siber dari MetaCompliance.com.
Tips Hindari Phishing:
- Selalu cek URL sebelum klik
- Jangan isi data pribadi lewat link mencurigakan
- Aktifkan verifikasi dua langkah di akun penting
- Gunakan antivirus dan browser keamanan tinggi
- Jangan tergoda hadiah yang terlalu fantastis
Di era digital, klik yang salah bisa berakibat fatal. Penjahat siber kini tak lagi menyerang lewat email saja, tapi juga media sosial, iklan, dan DM. Jangan tertipu tampilan profesional kritisi setiap link dan pesan yang kamu terima. Ingat, hadiah palsu bisa menghilangkan isi dompet digitalmu. Lebih baik waspada sekarang daripada menyesal nanti.
