Akhirnya PBB Berhasil Salurkan Bahan Bakar yang Penting ke Gaza

Berita Relasi :

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Di tengah pengeboman dan penembakan mematikan yang terjadi setiap hari secara luas, para pekerja kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (19/6) mengatakan bahwa sekitar 280.000 liter bahan bakar yang sangat dibutuhkan akhirnya berhasil disalurkan ke lokasi yang lebih mudah diakses di dalam wilayah Gaza.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) mengatakan bahwa PBB berhasil mengamankan pasokan bahan bakar yang sangat dibutuhkan dari Stasiun Al Tahreer di Rafah dan mengangkutnya ke Deir al Balah. Tidak ada bahan bakar yang diizinkan masuk ke Gaza selama 110 hari terakhir.

“Meski hal ini memberi sedikit waktu tambahan, jumlahnya masih jauh dari cukup. Untuk menjaga agar operasi penyelamatan nyawa dapat terus dilakukan, bahan bakar yang dibeli dari luar harus diizinkan masuk ke Gaza. Jika hal ini tidak segera dilakukan, rumah sakit, ambulans, instalasi desalinasi air laut, jaringan telepon, dan layanan penting penunjang kelangsungan hidup lainnya akan terhenti,” kata OCHA, dikutip Holopis.com, Jum’at (20/6).

OCHA menyebutkan bahwa kekerasan kembali mengakibatkan laporan mengenai puluhan korban tewas dan lebih banyak lagi yang terluka, termasuk di antaranya warga yang sedang mencari bantuan.

Dalam aspek logistik lainnya, OCHA mengatakan bahwa upaya-upaya untuk memperbaiki kabel serat optik yang rusak terhambat, sehingga mengakibatkan gangguan telekomunikasi besar-besaran selama tiga hari berturut-turut.

“Otoritas Israel awalnya menyetujui tetapi kemudian menghalangi pergerakan tim yang ditugaskan untuk mengidentifikasi lokasi putusnya kabel tersebut,” kata para pekerja kemanusiaan. “Hal ini berdampak pada wilayah Gaza tengah dan selatan.”

OCHA memperingatkan bahwa hingga masalah ini terselesaikan, warga terputus dari informasi penyelamat nyawa mengenai lokasi bantuan, sedangkan tim kemanusiaan tidak dapat berkoordinasi maupun bergerak dengan aman.

OCHA mengatakan bahwa sejak 1 Maret, tidak ada bahan-bahan untuk penampungan yang masuk ke Gaza. Meskipun beberapa komoditas kemudian diizinkan masuk dalam jumlah terbatas, barang-barang seperti tenda, kayu, kain terpal, dan perlengkapan penampungan lainnya tetap dilarang.

“Hampir semua penduduk Gaza harus mengungsi berulang kali selama perang berlangsung, dan satu dari setiap tiga orang warga mengungsi kembali setidaknya sekali lagi sejak gencatan senjata terakhir kandas. Sementara itu, kondisi tempat penampungan kian memburuk dengan cepat,” papar OCHA. “Akomodasi darurat terkonsentrasi di sekolah-sekolah yang hancur akibat bom, lahan-lahan publik, dan puing-puing perkotaan, sering kali melebihi kapasitas lokasi itu dan tanpa infrastruktur dasar.”

OCHA menyatakan bahwa pihaknya dan mitra-mitra kemanusiaannya telah menyiapkan 980.000 barang kebutuhan penampungan, termasuk hampir 50.000 tenda, yang siap diprioritaskan dan dikirim ke Gaza begitu akses masuk diberikan.

Tim PBB juga telah melakukan kunjungan ke Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, yang saat ini sedang kesulitan untuk tetap beroperasi karena menghadapi tekanan berat dan kekurangan pasokan yang parah.

Icon Holopis.com
Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.
Web Hosting Bisnis

Berita Terbaru

Jangan Lewatkan