MAKASSAR – Sebanyak 178 sekolah di Sulsel tak bisa ikut seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) masuk Perguruan Tinggi Nasional (PTN).
Bahkan salah satunya Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)17 Makassar, yang merupakan sekolah unggulan di Sulsel.
Hal itu disebabkan karena telatnya operator sekolah menginput data-data siswa di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Padahal data tersebut sangat penting digunakan sebagai acuan dalam proses seleksi masuk perguruan tinggi.
Baca juga :
- DPO Maling Uang Rp 433 Juta di SPBU Pinrang Ditangkap
- Angin Puting Beliung Terjang 26 Rumah Warga di Pangkep
- Usai Seberangkan Cucunya Kakek di Luwu Timur Tewas Terseret Arus
- Ketua DPRD Pinrang Ditipu Kajari Gadungan, Uang Puluhan Juta Raib
- Tak Dikasih Jatah Oleh Istri, Pria di Sinjai Nekat Perkosa Anaknya Hingga Hamil
Kepala SMAN 17 Makassar, Abu Hanafi mengakui, pihaknya terlambat mengunggah nilai siswa sebagai finalisasi dari empat tahap yang dilakukan.
“Tahap pertama registrasis sekolah, tahap dua pengiriman data siswa eligible, tahap ketiga mengambil nilai dari rapor secara manual untuk disatukan dari siswa yang lulus jalur eligible,” ucapnya Rabu (5/2).
“Tetapi setelah dikumpul nilai siswa eligible semester 1-5 akhirnya operator terlambat mengupload, sudah tertutup aksesnya,” sambung Abu Hanafi.
Sebagai informasi, pengumuman siswa lolos eligible (bersyarat daftar jalur prestasi) pada 15 Januari 2025. Sementara pengisian data siswa ke PDSS terakhir pada 31 Januari pukul 15.00 Wita.
Artinya, ada waktu dua pekan lebih bagi sekolah untuk menginput data siswa ke PDSS tidak dimanfaatkan oleh pihak sekolah.
Pihaknya sudah berupaya agar diberi tambahan waktu penginputan dengan berkomunikasi dengan panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) melalui email.
Hanya saja, akses untuk menjangkau laman PDSS tetap tidak bisa dilakukan. Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan agar bisa difasilitasi berkomunikasi dengan kementerian.
“Kami berharap perpanjangan akses di buka, kalau sekarang akses tertutup, kami cuma komunikasi lewat email. Kami juga bersurat ke Disdik supaya dibantu akses kembali PDSS,” tuturnya.
“Masalah ini juga dialami oleh 178 sekolah lainnya di Sulsel. Di Makassar, SMA 17 salah satunya,” ujarnya.
Terpisah, Wakil Kepala Sekolah, Karina menyampaikan, orang tua siswa sempat protes usai mengetahui kejadian ini. Pihaknya juga telah melakukan mediasi dengan orang tua siswa.
Salah satu solusi yang ditawarkan ke orang tua ialah pihak sekolah berkoordinasi dengan Disdik Sulsel agar dibantu berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
“Upayanya, kita laporkan ke Disdik, kita ikuti jalurnya seperti apa insya Allah hari ini kasek bersama operator dan wakasek kesiswaan ke Jakarta untuk lihat apa upaya yang akan dilakukan karena jadi tuntutan orang tua,” jelasnya.
“Kita diminta masukkan permohonan dari pihak sekolah kepada Dinas Pendidikan kemudian dilanjutkan ke kementerian,” pungkasnya.