Ilmu Intelijen Penting Dikuasai Lembaga Negara Khususnya Penegak Hukum

BNCC Techno Talk 2024

JAKARTA – Wakil Direktur SKSG UI, Prof Eva Achjani Zulfa mengatakan bahwa kajian ketahanan intelijen sebenarnya menjadi kebutuhan penting bagi seluruh aspek, khususnya dalam sektor ketahanan pangan, ketahanan militer, hingga penegakan hukum.

Bahkan ketahanan nasional kini sudah menjadi program studi tersendiri di dalam Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, serta ilmunya pun terus berkembang sampai dengan saat ini.

“Kajian ketahanan nasional termasuk di dalamnya adalah ketahanan intelijen. Tentu teorinya berkembang, perspektifnya berkembang,” kata Prof Eva dalam pembukaan seminar Tantangan dan Kompleksitas Intelijen di kampus UI Jakarta, Jumat (13/12).

Sejauh ini, sebenarnya semua lini kelembagaan di Indonesia seharusnya memiliki pemahaman dan kepakaran intelijen masing-masing, sehingga dalam pelaksanaan kinerja mereka jauh lebih efektif.

“Perkembangan militer, ketahanan politik, kesehatan, pangan, dan di dalamnya bagaimana ketahanan dalam penegakan hukum,” ujarnya.

Bahkan ia pun berseloroh tentang kurangnya daya tarik pendidikan intelijen bagi para jaksa di Indonesia. Hal ini menurutnya gelar yang didapat bukan Sarjana atau Magister Hukum, melainkan Magister Sains (MS.i).

“Bahkan 80% dari fungsi Kejaksaan adalah di bidang intelijen, tapi Jaksa-jaksa kita nggak mau sekolah tentang intelijen, karena gelarnya M.Si bukan S.H,” celetuk Eva yang disambut gelak tawa hadirin.

Begitu juga dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam berbagai aspek penegakan hukum termasuk di dalamnya adalah persoalan money laundry atau praktik pencucian uang. Dalam membongkar kasus-kasus ini, ilmu intelijen penting dimiliki oleh para penyidik.

“Teman-teman KPK misalnya, mau nggak mau kita bicara anti korupsi, TPPU, money laundry, itu tema-tema besar dalam perspektif intelijen,” tuturnya.

Seminar ini dihadiri oleh para pakar dan praktisi, mulai dari praktisi intelijen Aloysius Made, alumni KSI SKSG UI yang juga praktisi intelijen yakni I Gusti Ngurah Bagus Sucitra.

Kemudian hadir juga Wakil Kepala Densus 88 Anti Teror Mabes Polri Brigjen Pol I Made Astawa, serta dosen tetap Prodi Kajian Ketahanan Nasional SKSG UI Stanislaus Riyanta.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Terkait

Berita Lainnya

Selamat Bekerja Prabowo Subianto

Berita Terbaru

Viral

Enable Notifications OK No thanks