HOLOPIS.COM, JAKARTA – Huawei dikabarkan akan memperluas sayap bisnisnya di Indonesia, tidak hanya di pasar teknologi informasi dan komunikasi. Seperti diketahui, Huawei punya beberapa produk gadget yang dipasarkan di Indonesia.

Menurut CEO Digital Power PT Huawei Tech Investment, Jin Song pihaknya melihat peluang kendaraan listrik di Indonesia yang cukup besar. Sehingga, Huawei mulai serius menggarap ekosistem kendaraan listrik.

“Prospeknya sangat menjanjikan dalam dekade mendatang dengan peningkatan jumlah kendaraan listrik setidaknya 10 kali lipat secara global, diikuti oleh kenaikan permintaan pengisian daya sebesar 8 kali lipat,” katanya dalam acara Konferensi EV PERIKLINDO 2024 yang dikutip Holopis.com dari keterangan resminya, Senin (16/9).

“Indonesia perlu segera memulai pengembangan jaringan pengisian daya berkualitas tinggi secara masif untuk mempercepat penetrasi kendaraan listrik baru (NEV) serta memperkuat industri dan ekosistem lokal,” sambungnya.

Huawei menyebutkan, tantangan utama dari peningkatan tren penggunaan kendaraan listrik ini adalah jaringan pengisian daya atau pengecasan yang belum optimal.

Lantas hal tersebut membuat mereka meningkatkan investasi dalam hal riset dan pengembangan jaringan pengisian daya.

“Sebagai pemimpin teknologi industri, Huawei akan terus meningkatkan investasi dalam bidang R&D dan teknologi, serta membangun solusi jaringan pengisian daya yang dapat diandalkan para pemilik mobil, dipercaya operator, dan ramah terhadap jaringan listrik,” ujar Song.

Perlu diketahui, Huawei memang tak hanya fokus memasarkan atau menjual gadget hingga alat elektronik lain di Indonesia.

Perusahaan asal China ini sejak lama juga fokus dalam mengembangkan ekosistem di industri teknologi informasi dan komunikasi.

Bahkan di awal September 2024 kemarin, dilansir dari Antara, Huawei dan PowerChina Hubei menunjukkan perannya dalam kesuksesan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ground-mounted terbesar di Indonesia yang terletak di Purwakarta.

Huawei sukses membawa teknologi inverter dan SmartLogger mereka dalam proyek PLTS berkapasitas 100 megawatt. Disebutkan bahwa 240 unit inverter Huawei digunakan untuk pengubah arus listrik dalam proyek ini.