HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Muhaimin Syarif, tersangka kasus dugaan suap kepada mantan Gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba pada hari Selasa (16/7).
Muhaimin ditangkap lantaran kerap mangkir atau tidak memenuhi panggilan pemeriksaan tim penyidik. Demikian diungkapkan Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron.
Muhaimin diketahui mangkir saat dipanggil tim penyidik untuk diperiksa pada Jumat (21/6) lalu. Muhaimin mangkir dengan dalih sedang mengajukan gugatan praperadilan atas penetapannya sebagai tersangka.
Adapun Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) telah memutuskan menolak gugatan praperadilan Muhaimin. Hakim tunggal PN Jaksel menyatakan proses penyidikan yang dilakukan KPK sudah sesuai prosedur.
“Iya, sudah dipanggil secara layak, tetapi tidak hadir,” ucap Nurul Ghufron kepada wartawan, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (17/7).
Menurut Ghufron, Muhaimin ditangkap Selasa kemarin di wilayah Banten sekitar pukul 18.45 WIB. Muhaimin lalu dibawa tim penyidik ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa malam. Namun, Ghufron tak merinci lokasi Muhaimin dicokok.
“KPK menangkap Muhaimin Syarif alias UCU di wilayah Banten,” ujar Ghufron.
Dalam penanganan perkara, KPK telah meminta Ditjen Imigrasi Kemenkumham untuk mencegah Muhaimin Syarif bepergian ke luar negeri. Tim penyidik juga sudah menggeledah rumah Muhaimin Syarif. Dari penggeledahan itu, tim penyidik menyita dokumen penting termasuk alat elektronik.
Selain itu, KPK juga telah memeriksa Muhaimin Syarif dalam proses penyidikan kasus dugaan suap yang menjerat Abdul Gani Kasuba pada Jumat (5/1/2024) lalu. Tim penyidik saat itu mencecar Muhaimin Syarif mengenai aliran uang yang diterimanya dari Abdul Gani Kasuba.
