Jumat, 27 Desember 2024
Marry Christmas 2024

Yusril Sebut Ada Agenda Pembusukan Prabowo dengan Isu Pesawat Mirage

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum DPP PBB (Partai Bulan Bintang), Yusril Ihza Mahendra menilai bahwa saat ini tengah terjadi upaya pembusukan yang dilakukan oleh pihak tertentu dengan tujuan mendegradasi Prabowo Subianto sebagai Capres 2024.

“Berita tersebut adalah hoaks terbesar yang dilakukan media asing jelang pencoblosan tanggal 14 Februari. Berita hoax tersebut adalah sebuah pembusukan politik,” kata Yusril dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (10/1).

Berita hoaks tersebut terkait dengan konten yang dipublikasikan oleh media Meta Nex yang didistribusikan ke situs MSN. https://msn.com/en-us/news/world/indonesia-prabowo-subianto-eu-corruption-investigation/ar-BB1i0l2x?cvid=1e5e1896085042f1c1f7a5662211bb3d&ei=14,

Di dalam artikel tersebut, diberitakan bahwa Prabowo Subianto terlibat dugaan korupsi dan penyuapan sejumlah 55,4 juta US Dollar dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan Pemerintah Qatar.

Kemudian, disebut-sebut uang itu dijadikan modal Prabowo Subianto untuk maju ke Pilpres 2014. Berita dari sumber itu kemudian dikutip oleh berbagai media di tanah air dan dijadikan bahan konten untuk sejumlah akun buzzer yang terafiliasi secara tidak langsung dengan paslon tertentu yang notabane adalah rival politik Prabowo-Gibran.

Ditekankan Yusril, bahwa pembelian pesawat bekas dengan Qatar itu tidak pernah dilaksanakan karena keterbatasan anggaran negara negara. Meskipun perjanjian telah disepakati, namun Pemerintah RI tidak jadi membeli pesawat bekas tersebut.

“Tidak ada penalti apa pun kepada Pemerintah RI akibat pembatalan itu,” jelas Yusril.

Lantas, Yusril juga mengatakan bahwa pemerintah Qatar memang ingin agar Indonesia membeli pesawat bekas itu secara tunai, hanya saja Indonesia sempat ingin membelinya dengan cara utang.

“Sebab itu, kita menggunakan agen perusahaan dari Republik Czech. Namun karena keterbatasan anggaran kita, pembelian dengan cara utang itu pun akhirnya tidak jadi dilaksanakan,” paparnya.

Lebih lanjut, Yusril yang juga praktisi hukum dan pakar hukum tata negara tersebut menekankan bahwa tidak benar jika badan anti korupsi Uni Eropa melakukan menginvestigasi Menhan RI Prabowo Subianto. Berita hal ini didasarkan komunikasi antara badan anti korupsi itu dengan Kedubes Amerika Serikat di Jakarta, yang tidak dapat diverifikasi kebenarannya.

“Kalau investigasi itu ada, maka pihak Qatar dan agen dari Czech juga akan lebih duluan diinvestigasi, tetapi hal itu tidak terjadi,” tukasnya.

Ditambah lagi, sumber media yang dijadikan rujukan sejumlah kalangan untuk melakukan serangan politik dan black campaign kepada Prabowo Subianto juga tidak bisa dipertanggung jawabkan.

“Penulis berita Jhon William dan media yang memberitakan bukanlah media mainstream yang kredibilitas pemberitaannya dapat dipercaya. Pemberitaan dari media mainstream di luar negeri ternyata tidak ada,” sambung Yusril.

Oleh sebab itu, Yusril pun mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk tidak begitu saja mempercayai berita yang sumbernya tidak kredibel. Dia mengajak seluruh lapisan masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan pemberitaan-pemberitaan yang berisi pembusukan politik.

“Tingkat elektabilitas Prabowo Gibran kini begitu tinggi, pasangan ini diprediksi akan menang. Karena itu pembusukan politik mulai dihembuskan untuk merusak kredibilitas Prabowo” pungkas Yusril.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral