HOLOPIS.COM – William Shakespeare adalah budayawan dan sastrawan besar Inggris. Namanya bahkan telah mendunia dan masuk daftar 100 tokoh paling berpengaruh di sepanjang sejarah. Shakespeare banyak menulis naskah drama tentang tragedy, komedi, sejarah, puisi naratif dan sonata.
Naskah drama yang ditulisnya banyak diangkat ke layar lebar seperti Julius Caesar dan Romeo & Juliet. Tahun paling produktif bagi Shakespare antara 1583 dan 1613. Karya-karyanya telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan dipentaskan diberbagai belahan dunia.
Shakespeare menjadi aktor yang sangat populer. Ratu Elizabeth I dan Raja James I bahkan sangat menyukai karya-karyanya. Pada pemerintahan James I, Shakespeare dan kawan-kawan terkenal dengan sebutan “Orang-orang Raja” karena Raja James I menjadi penonton setia pentas-pentas drama Shakespare. Shakespeare bahkan sering pentas di istana kerajaan, di teater Globe dan di rumah sandiwara, dan teater Blackfriars, sementara itu, untuk mendapatkan lebih banyak uang, Shakespeare dan kawan-kawannya juga mengadakan tour keliling Inggris.
William Shakespeare menulis selama 25 tahun, menghasilkan karya 36 – 39 dengan topik beragam mulai dari romans komik hingga perang saudara, dari permainan domestik hingga kejadian politis yang menggegerkan dunia. Shakespeare berhenti menulis pada tahun 1611 dan meninggal dunia tahun 1616.
Menciptakan Banyak Frasa Bahasa Inggris
Seorang penulis lulusan Sastra Inggris di Cambridge University, Hephzibah Anderson mengatakan bahwa hampir tak mungkin kita tidak terpengaruh oleh Shakespeare dalam penggunaan bahasa Inggris.
Menurut Hephzibah, Shakespeare memiliki cara yang unik dan jelas untuk mengekspresikan emosi manusia yang lumrah terjadi dalam keseharian.
“Meski kamu tidak pernah membaca karyanya, atau menonton teater atau filmnya. Kamu pasti mengutip perkataannya, ini hampir tak mungkin dielakkan.”
Beberapa judul karya Shakespeare bahkan dianggap mempengaruhi menit demi menit penggunaan bahasa, karya itu antara lain adalah The Tempest, The Merchant of Venice dan Romeo & Juliet. Misalnya dalam menggunakan frasa berbahasa Inggris, ketika sedang merasa cemburu bak “The green-eyed monster.”
Bahkan dalam menulis bukunya yang bertajuk “The Merchant of Venice”, Shakespeare hampir-hampir mengutip perkataannya sendiri. Nampaknya ia terbiasa menggunakan simbol warna hijau sebagai ungkapan akan kecemburuan atau iri hari. Dalam The Merchant of Venice, karakter Portia mengatakan “Green-eyed jealousy.”
Ketika Anda tengah melakukan “gossip.” berarti Anda telah mengutip ungkapannya dalam karya A Midsummer Night’s Dream. Atau ketika kita mengatakan “The be-all and end-all.” Ini dikatakan sebelumnya oleh Macbeth ketika ia membunuh King Duncan. Ungkapan “Fair play” sebenarnya adalah sebuah kutipan dari karakter Miranda dalam karya The Tempest.
Frasa bahasa inggris “ all of sudden,”, misalnya Itu jauh lebih eksperesif daripada “ suddenly “, bukan? Sama halnya dengan “sorry sight,” “ hot-blooded”, dan “ fancy free,” lalu fair play “ dan “ foul play “, siapa yang tidak mengenal dua frasa itu?
Shakespeare merupakan inspirasi bagi penulis-penulis modern. Herman melville, contohnya. Berutang besar kepada shakespeare karena moby dick karyanya terinsipirasi dari king lear. Sama halnya dengan emily bronte. Dunia tidak akan mengenal roman tragedi kalau bukan karena shakespeare.
Karya – Karya Shakespeare
Selain Romeo and Juliet, Karya-karya drama pertama yang ia tuliskan kebanyakan bercerita tentang sejarah, seperti Richard II, Henry VI (part 1, 2, dan 3), dan Henry V. Ia juga menuliskan beberapa drama komedi di periode awalnya, seperti A Midsummer Night’s Dream, Merchant of Venice, Much Ado About Nothing, As You Like It, and Twelfth Night.
Ia juga menuliskan beberapa karya drama sebelum tahun 1600, seperti Titus Andronicus, The Comedy of Errors, The Taming of the Shrew, and The Two Gentlemen of Verona. Setelah 1600, ia kemudian menuliskan karya drama seperti Hamlet, King Lear, Othello, dan Macbeth. Di masa-masa terakhir dalam hidupnya, William Shakespeare juga menuliskan beberapa karya seperti Cymbeline, The Winter’s Tale, dan The Tempest.
William Shakespeare tetap dikenal dan dikenang sebagai salah satu sastrawan terbaik yang pernah ada dalam sejarah. Karya-karyanya banyak menginspirasi banyak sastrawan setelahnya. Karyanya juga banyak dikemas kembali ke dalam film, seperti Hamlet yang dijadikan film pada 1996.