HOLOPIS.COM, NUNUKAN – Bencana banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah yang ada di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, ribuan warga Kabupaten Nunukan yang terbagi di sejumlah wilayah terdampak dua bencana tersebut.
“Lebih dari enam ratus warga terdampak banjir di Kecamatan Krayan Selatan. Sebanyak 6 desa yang terendam yaitu Desa Long Budung, Long Pupung, Pa Urang, Pa Sing, Pa Tera dan Dalan,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (26/7).
Selain itu, tercatat 696 jiwa atau 238 KK terimbas bencana hidrometeorologi basah yang sejak beberapa waktu lalu.
Sedangkan dari kerugian material, banjir tak hanya merendam 238 rumah warga, tetapi juga 15,25 hektar lahan sawah, 1 unit jembatan dan jaringan infrastruktur air bersih. Jembatan yang mengalami kerusakan tersebut menyebabkan akses Desa Long Layu menuju wilayah Krayan Tengah terputus.
“Dua peristiwa ini tidak mengakibatkan adanya warga yang mengungsi atau pun korban jiwa,” ujarnya.
Sementara itu, di kecamatan yang sama, beberapa titik longsor tampak di 7 desa hingga berdampak pada ribuan jiwa. Tanah longsor teridentifikasi di wilayah Desa Long Pasia, Liang Lunuk, Long Birar, Pa Kaber, Pa Ibang, Pa Amai dan Pa Upan. Sebanyak 1.166 jiwa atau 246 KK terdampak bencana ini.
Peristiwa banjir dan longsor terjadi setelah adanya hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah labil di kawasan.
Kerugian akibat tanah longsor tercatat kerusakan berat pada fasiltias jembatan sebanyak 1 unit dan ruas jalan provinsi. Di samping itu, 246 rumah warga terdampak dan juga jaringan irigasi sawah seluas lebih dari 30 hektar.
Kabupaten Nunukan termasuk wilayah yang rawan terhadap bahaya banjir dan tanah longsor. Kajian inaRISK mengidentifikasi sebanyak 19 kecamatan memiliki indeks bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Ini termasuk daerah yang saat ini dilanda banjir.
Dilihat dari catatan kejadian, Nunukan juga dilanda banjir yang meluas pada September 2023 silam yang mengakibatkan ribuan warganya terdampak. Saat itu, banjir mengakibatkan adanya keluarga yang diungsikan di tempat aman.