BerandaNewsPolhukamGerindra : Mahfud Udah Game Over Jangan Banyak Ngomong

Gerindra : Mahfud Udah Game Over Jangan Banyak Ngomong

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai Gerindra menganggap Mahfud MD saat ini hanya mampu mengeluarkan omongan kosong semata pasca kalah dari Pilpres 2024.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan, dengan ucapan Mahfud MD yang menyebutkan penanganan kasus Vina Cirebon tidak profesional atau unprofessional hanya menunjukan omong kosong semata.

“Omong kosonglah Pak Mahfud, sudah game over-lah, jangan banyak komentar lagi,” ujar Habiburokhman dalam pernyataannya pada Rabu (12/6) seperti dikutip Holopis.com.

Pimpinan Komisi III DPR RI itu pun mengajarkan Mahfud untuk tidak usah memberikan asumsi terhadap suatu persoalan hukum. Apalagi, Habiburokhman menilai bahwa Mahfud MD tidak memiliki kompetensi soal kasus hukum Vina.

Penerbit Iklan Google Adsense

“Jangan persoalan hukum itu kita sikapi dengan asumsi, apalagi asumsi dari masing masing orang yang tidak memiliki kompetensi,” tegasnya.

Habiburokhman juga menyindir Mahfud agar tidak mentang-mentang sebagai pakar hukum lantas bisa seenaknya berbicara apapun tanpa melihat fakta sebenarnya

“Hanya pakar hukum berpendapat lalu berasumsi begini, faktanya seperti apa ya harus kita ikuti dan melalui prosedur acara yang benar,” tandasnya.

Apalagi, kata Habiburokhman, kasus pembunuhan Vina Cirebon ini sudah memiliki putusan hukum berkekuatan hukum tetap. Seusai ketentuan yang berlaku, kata dia, salah satu cara mengubah atau mengoreksi putusan tersebut melalui peninjauan kembali atau PK.

“Sudah ada putusan berkekuatan hukum tetap, satu satunya cara mengubah ya dengan ya namanya PK. PK apa syaratnya? Syaratnya novum. Lalu bagaimana pemeriksaan novum, ya diajukan oleh orang-orang yang berkepentingan, yaitu para tersangka. Silakan saja gitu loh,” pungkasnya.

Sebelumnya, Mahfud MD menyebutkan penanganan kasus pembunuhan Vina Cirebon tidak profesional. Dia menduga ada permainan dalam penyelesaian kasus ini. Salah satunya adalah karena ditangkapnya Pegi Setiawan setelah 8 tahun buron, tidak lama setelah kasus ini menjadi sorotan publik karena kasus Vina Cirebon ini diangkat menjadi film layar lebar.

Temukan kami juga di Google News

Baca Juga :

BERITA LAINNYA

Mahfud MD Harap Rektor Transparan soal Pemberhentian Dekan FK Unair

Pakar Hukum Tata Negara, Prof Mahfud MD memberikan respons atas diberhentikannya Dekan Fakultas Kedokteran Unair Prof. Budi Santoso oleh Rektor Unair Rektor Unair Prof. Nasih.

Pemerintah Beri Perhatian Khusus soal Kasus Kekerasan di Pesantren

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menyayangkan dan mengutuk keras terjadinya kasus kekerasan di lingkup pondok pesantren hingga menyebabkan hilangnya nyawa santriwati di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Kementerian PPPA Bakal Ajak Ngobrol Organisasi Perempuan soal UU KIA

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menyambut baik disahkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 Tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan.

Hasyim Ashari Dipecat Karena Kasus Asusila, Kaesang : Itu yang Terbaik

Ketua Umum PSI (Partai Solidaritas Indonesia) Kaesang Pangarep) ikut menanggapi perihal putusan DKPP terhadap Ketua KPU Hasyim Ashari.

Ini Alasan Polda Metro Belum Tahan Firli Bahuri di Kasus Pemerasan SYL

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto berkelit bahwa pihaknya lamban dalam penyelesaian perkara mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Apresiasi Tinggi untuk Densus 88 di Balik Pertobatan JI

Khoirul Anam mengapresiasi Densus 88 Anti Teror Mabes Polri yang dinilainya berhasil mengukir sejarah baru dengan menyadarkan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) untuk membubarkan diri dan kembali ke pangkuan NKRI.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS