HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan alias Zulhas mengakui adanya kenaikan harga untuk komoditas daging dan telur ayam ras. Dia menjelaskan, bahwa kenaikan harga tersebut terjadi karena kurangnya pasokan.
Hal itu disampaikannya usai meninjau harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Bandarjo, Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (1/7) kemarin.
“Pada Tahun Baru, Natal, dan Lebaran 2022, harga ayam terlalu murah yaitu sebesar Rp33.000 per kilogram, sehingga merugikan pedagang. Kalau pedagang rugi, sebelum ayam tumbuh besar sudah di-cutting atau dipotong. Akhirnya sekarang terasa agak kurang stoknya,” katanya dalam keterangan tertulis yang dikutip Holopis.com, Sabtu (1/7)
“Jika stok kurang, maka harganya naik,” tambahnya.
Dia pun berharap, harga daging dan telur ayam yang naik saat ini dapat segera normal dalam kurun waktu dua sampai tiga minggu ke depan.
“Mudah-mudahan dalam jangka waktu 2-3 minggu ke depan, harga sudah bisa normal kembali,” harapnya.
Sebagai informasi tambahan, harga beras medium berdasarkan hasil pantauan di Pasar Bandarjo tercatat sebesar Rp12.000/kilogram (kg). Kemudian gula pasir Rp14.000/kg, dan minyak goreng curah Rp14.400/liter.
Lalu untuk minyak goreng kemasan MinyaKita harganya berada di kisaran Rp14.000 sampai Rp16.000/liter, serta minyak goreng kemasan premium Rp19.000/liter.
Sedangkan untuk harga daging sapi Rp130.000/kg, daging ayam ras Rp39.000/kg, dan telur ayam ras Rp29.000/kg. Selanjutnya harga bawang merah dan tepung terigu masing-masing tercatat Rp 40.000/kg dan Rp 12.000/kg.
Kemudian untuk komoditas cabai merah keriting harganya Rp35.000/kg, cabai merah besar Rp 40.000/kg, cabai rawit merah Rp 25.000/kg, bawang putih kating Rp 35.000/kg, serta bawang putih honan Rp 35.000/kg.