JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengingatkan, bahwa kebijakan agresif yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada kepemimpinannya kali kedua ini menimbulkan perang dagang dan disrupsi perekonomian global.
Dia menuturkan, bahwa kebijakan Orang nomor satu di negeri Paman Sam tersebut turut memberikan dampak bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia.
“Indonesia turut terdampak oleh kebijakan Trump 2.0 yang memicu perang dagang dan disrupsi perekonomian dunia,” ujarnya dalam Analyst Meeting di Jakarta, Kamis (13/3), seperti dikutip Holopis.com.
Di tengah sentimen tersebut, kata Sri Mulyani, Indonesia masih mampu menjaga pertumbuhan ekonomi nasional pada level yang positif.
“Indonesia tetap berhasil mempertahankan momentum perekonomian dengan pertumbuhan stabil di atas 5 persen,” tutur Sri Mulyani.
Bendahara Negara itu lantas melanjutkan, bahwa pemerintah dari sisi fiskal akan terus memberikan stimulus yang dibutuhkan untuk mendorong daya beli masyarakat.
Tak cuma itu, pemerintah juga akan terus menjaga kestabilan rantai pasok, khususnya selama bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya ldulfitri atau Lebaran ini.
“Pemerintah akan senantiasa hadir dan berkomitmen untuk mendorong APBN bermanfaat langsung bagi kesejahteraan rakyat,” pungkasnya.
Adapun diketahui, acara Analyst Meeting dihadiri oleh lebih dari 60 analis ekonomi. Dalam kesempatan itu, mereka bersama Kemenkeu membahas terkait perkembangan APBNKİTA terkini.
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani mengaku pihaknya di Kemenkeu telah paparkan secara holistik mengenai fundamental perekonomian nasional dan global, serta implikasinya terhadap kinerja APBN.