JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan komitmennya untuk memperbaiki sistem birokrasi yang selama ini dianggap menyulitkan rakyat.
Dalam peluncuran mekanisme baru penyaluran tunjangan guru ASN daerah di kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Kamis (13/3), ia menekankan pentingnya efisiensi dan pelayanan yang lebih baik.
“Saya menyambut baik inisiatif upaya peluncuran upaya mekanisme baru dengan mengirim tunjangan guru langsung ke rekening guru. Ini upaya untuk mengurangi ketidakefisiensi. Lama-lama (menunggu dana cair) untuk apa? Ditahan itu untuk apa?” ujar Prabowo yang dikutip Holopis.com.
Presiden juga menyoroti budaya birokrasi yang cenderung memperumit proses. Ia menegaskan bahwa pola pikir seperti itu harus diubah.
“Kita harus hilangkan budaya-budaya yang tidak benar itu! Kalau bisa dibikin lama kenapa harus dibikin pendek, kalau bisa dibikin lama kenapa harus dibikin gampang. Budaya ini yang harus kita kikis,” tegasnya.
Lebih lanjut, Prabowo memerintahkan para pejabat untuk mengikuti perkembangan zaman demi mempermudah pelayanan kepada rakyat. Ia bahkan memberikan peringatan keras kepada birokrat yang tidak mampu beradaptasi.
“Birokrat-birokrat yang tidak mau ikuti zaman, harus kita evaluasi. Jangan mengira menjadi ASN hidup enak dan seenaknya. Tidak. Bekerja dengan efisien melayani rakyat,” katanya.
Menurut Prabowo, menjadi ASN adalah menjadi pelayan rakyat. Ia meminta semua pihak yang telah atau ingin menjadi ASN untuk bekerja maksimal.
“Kita sekarang harus ubah (pola pikir tersebut) bikin semua (sistem birokrasi) mudah untuk rakyat, semua cepat dan singkat,” perintahnya.