JAKARTA – Presiden Somalia, Hassan Sheikh Mohamud mengaku berterima kasih kepada Presiden Donald Trump yang baru saja menyerang wilayah di negaranya Somalia. Hal tersebut karena Donald Trump menyerang wilayah yang disebut sebagai markas teroris, dan membuat Hannas berterima kasih terhadap Donald Trump karena sudah turut membantu melawan terorisme.
“Saya berterima kasih sebanyak-banyaknya atas dukungan Amerika Serikat yang sama-sama memberantas terorisme,” demikian disampaikan Hassan dalam pernyataan resmi di akun X @HassanSMohamud, dikutip Holopis.com, Minggu (2/2).
Ia memuji Donald Trump sebagai sosok yang pemberani dan tegas terhadap terorisme. Hal tersebut pun membuat Donald Trump menjadi sosok yang diterima di Somalia.
Baca juga :
“Kepemimpinan anda yang tegas dalam melawan terorisme Pak Presiden sangat dihargai dan diterima di Somalia,” lantjunya.
Ia mengatakan bahwa Terorisme tidak akan pernah diterima oleh Somalia, dan tempat mana pun yang disebut sebagai rumah.
“Terorisme tidak akan pernah menemukan sahabat, atau tempat mana pun yang disebut rumah, di Puntland, dan di seluruh penjuru Somalia,” pungkas Presiden Hassan.
Donald Trump Mengaku Hanya Serang Teroris Tanpa Lukai Warga Sipil
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat gebrakan terbaru setelah menjabat selama kurang dari 2 minggu. Kali ini, Donald Trump memerintahkan pasukan AS untuk melancarkan serangan udara di Somalia pada hari Sabtu (1/2) waktu setempat, dan menargetkan negara islam Somalia.
Ia mengaku menargetkan perencana serangan senior ISIS serta anggota kelompok militan lainnya.
“Para pembunuh ini yang kami temukan bersembunyi di gua-gua, mengancam Amerika Seriakt dan sekutu kami,” kata Donald Trump.
Donald Trump mengatakan serangan yang mereka lancarkan sudah menghancurkan gua tempat mereka tinggal, serta membunuh banyak teroris. Namun Donald Trump mengaku mereka tidak menyerang warga sipil.
“Serangan tersebut menghancurkan gua tempat mereka tinggal, dan membunuh banyak teroris tanpa melukai warga sipil dengan cara apa pun,” kata Donald Trump.
Pengakuan Donald Trump juga dilengkapi oleh Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth yang mengatakan bahwa para m ilitan teroris tewas tanpa menyakiti warga sipil tak berdosa.