JAKARTA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan rasa menyesalnya setelah bertengkar dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, pada akhir Februari 2025 silam.
Dalam pertikaian yang disaksikan sejumlah wartawan dan ditonton seluruh dunia, Donald Trump berteriak ke arah Zelenskyy dengan mengatakan bahwa Zelenskyy tidak tahu berterima kasih dan berjudi dengan kemungkinan Perang Dunia III.
Dalam perdebatan, Zelenskyy juga sempat menyangkal Donald Trump beberapa kali di hadapan kamera.
Ternyata, Zelenskyy langsung berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan negeri Paman Sam tersebut.
“Ukraina dan Amerika Serikat layak mendapatkan dialog saling menghormati dan posisi yang jelas dari satu sama lain. Terutama dalam hal melindungi nyawa selama perang skala penuh,” kata Zelenskyy, dikutip Holopis.com, Jumat (7/3).
Ia pun tak ragu mengungkapkan rasa penyesalannya dengan pertemuan bersama Donald Trump yang berakhir dengan buruk.
“Sangat disesalkan bahwa hal ini terjadi seperti ini. Sudah saatnya untuk memperbaiki keadaan” kata Zelenskyy.
Pembicaraan dengan Amerika Serikat Terus Berjalan
Meskipun pertikaian terjadi, namun Amerika Serikat dan Ukraina sudah kembali terjadwal untuk membahas rencana gencatan senjata di Rusia yang akan berlokasi di Riyadh, pada hari Selasa 11 Maret 2025.
Sekedar mengingatkan kembali Sobat Holopis, sebelumnya dunia baru saja dihebohkan dengan pertengkaran antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat melakukan pertemuan resmi di Gedung Putih pada hari Jumat (28/2) waktu setempat.
Dalam pertikaian yang disaksikan sejumlah wartawan dan ditonton seluruh dunia, Donald Trump berteriak ke arah Zelenskyy dengan mengatakan bahwa Zelenskyy tidak tahu berterima kasih dan berjudi dengan kemungkinan Perang Dunia III.
Akibat pertikaian itu, Zelenskyy pun meninggalkan Gedung Putih tanpa melanjutkan persetujuan yang diminta Trump, terkait Ukraina harus mengizinkan Amerika Serikat dalam mengakses kekayaan alam mereka.
Amerika Serikat menekankan bahwa perang ini harus diselesaikan agar tidak menjadi konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II yang berkepanjangan.
