Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyoroti proses wawancara calon pimpinan yang digelar panitia seleksi (pansel). Proses wawancara saat ini disebut berbeda dari periode lalu. 

“Sebagaimana diketahui bahwa hari ini dimulai proses wawancara Capim KPK dan Dewas KPK, namun kami melihat pelaksanaan wawancaranya berbeda dengan tahapan wawancara pada periode-periode sebelumnya,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (17/9). 

Perbedaan tersebut menurut Tessa adalah soal sifat wawancara. Di mana periode sebelumnya, proses wawancara dilakukan secara terbuka, namun saat ini justru dilakukan secara tertutup.

“Jika sebelum-sebelumnya proses tahapan wawancara bersifat terbuka, pelaksanaan wawancara di periode ini dilaksanakan dengan tertutup, dihadiri oleh pihak-pihak terbatas, dan tidak disediakan media seperti streaming, yang memungkinkan masyarakat dapat menyaksikan secara langsung berjalannya proses wawancara,” jelasnya.

KPK juga menyoroti tak ada undangan resmi untuk memantau proses wawancara tersebut. Padahal menurut Tessa, pihaknya juga perlu tahu latar belakang hingga program calon pimpinan dan dewan pengawas ke depan.

Tertutupnya proses itu disayangkan komisi antirasuah. Harusnya, proses wawancara itu dilakukan secara terbuka dan disiarkan secara luas agar masyarakat mengetahuinya.

Panitia seleksi (pansel) diketahui menggelar wawancara bagi capim KPK selama dua hari, yakni 17-18 September 2024 di Kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg). Sebanyak 20 capim KPK akan diuji sejumlah pihak. Di antaranya mantan Ketua KPK 2003-2007 Taufiequrahman Ruki dan Dadang Trisasongko dari Indonesia Corruption Watch (ICW) atau unsur masyarakat sipil. 

“Oleh karena itu, demi menjaga akuntabilitas pelaksanaan pemilihan capim dan calon dewaa KPK, kami mendorong pelaksanaan wawancara Capim dan Dewas KPK dapat dilakukan dengan terbuka dan dapat disaksikan oleh masyarakat melalui siaran langsung atau streaming,” tegas Tessa.