HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar di pasar keuangan Indonesia selama sepekan terakhir mencapai Rp 2,49 triliun.

“Berdasarkan data transaksi 2 – 5 September 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp2,49 triliun,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Minggu (8/9).

Jumlah tersebut terdiri dari aliran modal asing pada pekan ini masuk melalui jual neto Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 2,65 triliun. Kemudian aliran dana asing masuk melalui beli neto pasar saham senilai Rp 2,24 triliun.

Sementara aliran modal asing di pasar keuangan Indonesia juga ada yang keluar melalui Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), dengan nilai mencapai Rp 7,38 triliun.

Dengan demikian, selama 2024, berdasarkan data setelmen hingga 5 September 2024 (year to date/ytd), terjadi aliran modal asing yang masuk dari pasar SBN sebesar Rp 11,15 triliun.

Begitu pula pada pasar saham, secara tahun berjalan, tercatat total dana asing masuk melalui pasar saham mencapai Rp 28,80 triliun. Sedangkan modal asing masuk dari SRBI Rp 186,92 triliun.

Seiring dengan keluarnya dana asing pada perdagangan pekan ini, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun berada di level 68,92 bps per 5 September 2024, atau relatif naik dari level 66,21 bps per 30 Agustus 2024.

Sementara itu, tingkat imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun naik ke level 6,63 persen. Sedangkan yield surat utang AS atau US Treasury 10 tahun turun ke level 3,727 persen.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” tutup Erwin.