HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebut, bahwa untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai negara berpenghasilan tinggi di tahun 2024 mendatang, membutuhkan banyak sektor untuk dikembangkan.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat menghadiri International Tourism Investment Forum (ITIF) 2024 yang berlangsung di Jakarta, pada Rabu 5 Juni 2024.
Adapun sektor tersebut menurut Sri Mulyani, salah satunya yakni sektor pariwisata. Dia menyebut, industri pariwisata di Indonesia dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik dan inklusif.
“Bagi Indonesia, untuk mencapai aspirasi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045, kita perlu tumbuh lebih tinggi dan memerlukan banyak sektor untuk dikembangkan,” kata Sri Mulyani, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (5/6).
“Dalam hal ini, industri pariwisata bisa menjadi sumber pertumbuhan yang baik dan inklusif,” tambahnya.
Bendahara negara itu menyebut, terdapat banyak sumber daya alam dan juga warisan budaya, serta keramahan masyarakatnya yang menjadi nilai jual Indonesia di sektor pariwisata.
Namun di sisi lain, terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi, seperti perbaikan dari sisi kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pembangunan infrastruktur
“Infrastruktur memainkan peran yang sangat penting dalam membuka potensi pertumbuhan, termasuk dalam pariwisata. Tidak ada pariwisata tanpa infrastruktur yang berkualitas baik,” tutur Sri Mulyani.
Untuk itu, kata dia, pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mendukung sektor pariwisata melalui berbagai kebijakan, khususnya dari sisi kebijakan fiskal dengan pengalokasian anggaran.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut, reformasi secara struktural dan birokrasi dengan cara yang lebih efisien, efektif, dan profesional menjadi faktor yang penting untuk ditingkatkan.
Beberapa dukungan pemerintah yang telah dilakukan dalam mendukung sektor pariwisata diantaranya mencakup pembiayaan infrastruktur, peningkatan layanan kesehatan, pengembangan destinasi pariwisata, hingga program perlindungan sosial.
Tidak hanya itu, pemerintah juga telah memberikan dukungan terhadap sektor pariwisata yang disalurkan pemerintah melalui pemberian insentif fiskal, serta insentif pajak.
“Kita memberikan banyak dukungan dari anggaran nasional, anggaran lokal, termasuk insentif bagi daerah dan destinasi tersebut. Kami juga memberikan insentif dalam bentuk zona ekonomi khusus. Jadi daerah yang dinyatakan sebagai zona ekonomi, berhak mendapatkan insentif tertentu dalam bentuk insentif pajak dan cukai,” ujarnya.
Dengan komitmen untuk mengatasi tantangan dan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi tujuan pariwisata yang menarik dan berkelanjutan.
Untuk itu, kata Sri Mulyani menegaskan, diperlukan juga sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan pusat, serta sektor swasta dalam mendorong pertumbuhan pariwisata yang pada akhirnya bertujuan untuk kemakmuran rakyat.
“Pariwisata adalah sektor yang sangat penting dalam ekonomi. Pariwisata juga dapat memberikan interaksi yang baik di antara umat manusia, sehingga kita dapat menciptakan dan membangun perdamaian dan kemakmuran,” tutupnya.