HOLOPIS.COM, JAKARTA – Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun menanggapi klaim pejabat Israel yang meminta warga Palestina untuk mengevakuasi diri dari wilayah Rafah, seiring dengan rencana militer Israel yang akan melakukan serangan lanjutan ke Rafah.
Menurutnya, permintaan tersebut hanya upaya Israel untuk mengusir warga Palestina dari tanah kelahiran mereka secara perlahan. Pasalnya, wilayah Rafah merupakan wilayah terakhir yang aman bagi warga Palestina.
“Mereka tidak meminta warga Palestina untuk evakuasi, mereka dipaksa untuk pergi. Awalnya pergi dari Utara kemudian ke Tengah, sekarang ke Selatan, langkah demi langkah,” kata Zuhair di Kedubes Pelestina, Menteng, Jakarta Pusat, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (15/5).
Baca juga :
- HTI Tak Peduli soal Kemerdekaan Palestina !
- Pernyataan Donald Trump Soal Gaza dan Masyarakat Palestina
- Heboh Donald Trump Klaim Akan Ambil Alih Gaza, Apa Maksudnya?
- Israel Masih Serang Palestina Meski Sudah Gencatan Senjata, 4 Orang Luka-luka
- MER-C Sampaikan Komitmen Reaktivasi RS Indonesia Saat Ketemu Kemenkes Palestina
Dia mengatakan, tidak ada lagi tempat yang aman bagi warga Palestina dari kekejaman Israel. Sehingga mau tidak mau, warga Palestina harus tetap berada di Tanah Air mereka.
“Masyarakat Palestina mau pergi ke mana? Masyarakat Palestina memilih untuk tidak pergi, meskipun mereka harus meninggal dunia. Tetapi mereka akan tetap menderita, dan melawan agresi Israel,” ujarnya.
Lebih lanjut, Zuhair menilai dunia internasional melihat dengan jelas apa yang terjadi di Palestina saat ini. Dan menurutnya, mereka termasuk juga Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bisa saja yang mamaksa Israel untuk menghentikan agresi Israel.
Kendati demikian, Zuhair menegaskan bahwa pihaknya pada akhirnya hanya bisa berharap. “Semoga pesan ini bisa sampai ke seluruh dunia,” pungkasnya.